
(Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang)
PADANG, METRO
Informasi akan ada aksi demontrasi besar-besaran di Kota Padang, Senin (1/9) beredar disejumlah pesan WA sepanjang Minggu (31/8). Hal itu menyebabkan kerisauan para orangtua murid terkait aksi demontrasi yang akan digelar di Mapolda Sumbar dan DPRD Sumbar.
Salah seorang wali murid SMK 6 Padang, Dewi mengungkapkan, mayoritas orang tua berharap pihak sekolah meliburkan aktivitas belajar tatap muka. Hal itu untuk mengantisipasi hal buruk, misalnya terjadi kericuhan dan aksi anarkis.
“Jika melihat contoh aksi demo di Jakarta, Makassar dan kota lainnya mengerikan sekali. Kita tentu berharap demo di Padang tetap aman dan tidak anarkis. Kami sebagai orang tua tentu khawatir melepas anak sekolah jika situasi seperti ini,” kata Dewi.
“Kami belajar dari pengalaman di kota lain, di mana demo berujung anarkis. Jadi lebih baik anak belajar di rumah saja,” harap Dewi.
Pendapat lainnya disampaikan Andi, pedagang P&D di Pasar Pagi Raden Saleh. Ia juga berharap aksi bisa berlangsung tertib dan aman, tidak ada kerusuhan.
Ia khawatir kericuhan justru merugikan masyarakat kecil yang mencari nafkah. “Kami berharap tidak ada kekacauan,” ungkapnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) meliburkan seluruh sekolah tingkat Taman Kanak Kanak (TK)/PAUD, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri maupun swasta pada Senin (1/9). Hal ini untuk mengantisipasi dampak aksi demonstrasi yang akan digelar di Polda Sumbar dan DPRD Sumbar.
Kepala Disdikbud Kota Padang Yopi Krislova saat dihubungi POSMETRO, Minggu (31/8), membenarkan soal imbauan dan surat edaran agar pihak sekolah mulai dari TK/PAUD, SD dan SMP di Kota Padang agar meliburkan siswanya.
“Iya, diliburkan siswanya,” kata Yopi, Minggu (31/8) sore.
Ia menyebut, keputusan untuk meliburkan siswa TK SD, SMP karena informasi domo dilakukan disejumlah titik, termasuk di jalan utama sepanjang jalan Sudirman, kemudian Mapolda Sumbar dan gedung DPRD Sumbar.
“Langkah antisipasi diambil Pemko Padang terhadap situasi sosial yang berpotensi memanas akibat gelombang demonstrasi besar-besaran yang direncanakan pada Senin. Jika ada pergerakan masaa, kita khawatir anak-anak kita bisa terkena dampak, terutama anak SMP. Karena mereka pulang sekolah jadwalnya ada yang pukul 14.00 dan 15.00 hingga 15.30 WIB,” jelas Yopi.
“Karena besok ada demo besar dan untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan, termasuk mengantisipasi macet di mana-mana karena anak-anak juga dijemput orangtuanya atau pas pulang naik kendaraan umum,” tambah Yopi.
Pemerintah kota juga mengingatkan para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka selama aksi unjuk rasa berlangsung di kota tersebut.
Yopi menyebutkan, meski libur sekolah, para siswa diminta untuk belajar di rumah. Selain itu, orang tua siswa agar menjaga anak mereka selama aksi demonstrasi berlangsung.















