“Terkhusus EWS yang di lokasi ini masih aktif, ini pun kami baru inventarisasi kemarin. Dalam dua hari ini selesai inventarisasi seluruh kerusakan. Apa yang rusak dan apa yang beroperasi nanti akan kami buatkan semacam KAK dan RAB-nya yang akan kami ajukan untuk biaya pemeliharaannya,” katanya.
Ia menegaskan, dari hasil inventarisasi tersebut nanti pihaknya akan secepatnya menyampaikan seberapa besar anggaran yang dibutuhkan untuk penyediaan peralatan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat di perlintasan sebidang. “Di anggaran kami biaya EWS maupun JPL belum tersedia sebelumnya. Karena ini aset DJKA seyogianya adalah perawatan dari kami. Karena ada efisiensi anggaran kami sudah sampaikan kepada pak Andre kami akan coba ajukan semua anggaran terkait inventarisasi yang ada kami akan ajukan, termasuk proposal pemasangan plang. Nanti Kementerian Perhubungan juga secara pribadi ke beliau kami akan sampaikan KAK dan RAB-nya,” tuturnya.
Dalam waktu dekat katanya, pihaknya juga akan membahas terkait hal ini dengan PT KAI Pusat. “Nanti hari Senin kami juga siapkan rapat dengan PT KAI pusat dengan DJKA, membahas terkait lokasi-lokasi perlintasan sebidang yang sifatnya prioritas perlu penanganan secepatnya. Nanti hasilnya akan kami sampaikan juga ke pak Andre,” terangnya.
Jenguk Korban
Selain meninjau lokasi kecelakaan, Andre dan sejumlah pejabat KAI juga menyempatkan diri berkunjung ke rumah duka salah satu korban meninggal, Alya Azzura di Jalan Banten Komplek PJKA Sawahan Timur, Kecamatan Padang Timur. Andre bertemu langsung dengan ayah korban, Hendri Firman.
Pada kesempatan itu Andre menyampaikan belasungkawa sekaligus menyerahkan santunan kepada ayah korban. Andre meminta kelurga korban yang ditinggalkan tabah.
“Kita datang ke sini untuk menyampaikan belasungkawa, tadi kami juga sudah ke lapangan,” kata Andre.
Andre mengatakan, sudah menyiapkan beberapa solusi agar kecelakaan serupa tidak lagi terjadi.
“Insya Allah kita carikan solusinya ke depan, agar tidak ada lagi kecelakaan. Jadi di seluruh titik rawan perlintasan itu ada dua hal yang akan kita lakukan. Pertama, pak kepala balai akan menempatkan orang secara manual. Kedua, yang rawan-rawan selain menempatkan orang secara manual juga akan dibangun plang. Tapi sabar dulu, saya minta KAI siapkan proposalnya nanti kita akan perjuangkan anggarannya di pusat,” tegas Andre.
Rencananya jenazah Alya Azzura akan dimakamkan usai Shalat Jumat. Orangtua Alya Azzura, Hendri Firman mengucapkan terima kasih kepada Andre Rosiade dan PT KAI yang cepat tanggap merespons kejadian ini dan segera mencarikan solusinya sehingga peristiwa serupa dapat dicegah di kemudian hari.
Usai melayat, Andre kemudian melanjutkan kunjungannya ke RSUP M Djamil Padang menjenguk beberapa korban kecelakaan kereta api yang kini masih dirawat intensif yakni Vivie Dwi Zeltriani dan Adisti Faras. Andre juga memberikan santunan.
Di sana Andre mendoakan agar para korban segera diberikan kesehatan dan segera dapat beraktifitas kembali seperti sedia kala. Ia juga menyerahkan santunan kepada keluarga korban. Kondisi para korban terlihat sudah stabil dan memperlihatkan perkembangan yang positif. (*)
















