CENGKEH, METRO–Komplek Perumahan Dangau Teduh, Cengkeh Nan XX, Kec. Lubuk Begalung, Kota Padang, memiliki impian menjadi Kampung Al-Qur’an.
“Semangat tersebut sejalan dengan komitmen warga, setiap rumah memiliki penghafal Al-Qur’an,” kata Ketua Yayasan As Salaam Dangau Teduh H. Abtar Latif SE, disela-sela wisuda Akbar Pondok Tahfizh Daarul Qur’an, Lapangan Serba Guna Dangau Teduh, Komplek Dangau Teduh, Padang, Minggu (10/8)
Impian itu sudah dirintis. Kehadiran Pondok Tahfizh Daarul Qur’an menjadi salah satu jawaban. Para santri ada yang menetap di pondok, ada yang regular, tetap berada di rumah masing-masing, tapi proses pembelajaran diformat sedemikian rupa. Aturan yang diberlakukan sangat ketat. Tiga kali tidak belajar secara berturut tanpa alasan yang bisa diterima, langsung dikeluarkan.
Saat ini, santri reguler ada 104 orang. Bimbingan yang diberikan, selain mereka belajar di pondok, juga difasilitasi dengan kehadiran ustad/ustazah ke rumah masing-masing. Pesertanya beragam usia.
Di sisi lain, kata Abtar Latif yang akrab disapa Abah, proses pengelolaan dan pengembangan Pondok Tahfizh Daarul Qur’an murni dari donatur yang tidak mengikat. Kebutuhan bulanannya mencapai Rp 30 juta hingga Rp 50 juta.
Kebutuhan lain yang sangat mendesak, katanya, saat ini fasilitas masih kurang sejalan dengan tingginya minat peserta, sehingga pengurus mengusahakan ada warga yang berkenan menjadi donatur untuk meminjampakaian rumah atau bangunan mereka di kawasan komplek yang tidak termanfaatkan.
Wisuda kali ini diikuti 54 santri, sebanyak 16 santri diantaranya telah mampu menghafal 30 juz. Kemampuan hafalan tersebut dicek ulang dihadapan orang tua, warga dan ratusan undangan lain.
















