Pemko Padang terus mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama yang bersumber dari arus listrik dan kelalaian di dapur.
Selain bantuan darurat, program edukasi kebencanaan juga akan digencarkan sebagai langkah preventif ke depan.
Dirikan Tenda Darurat
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang juga sudah mendirikan tenda pengungsian bagi para korban kebakaran.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) cBPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, musibah kebakaran tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada beberapa rumah, memaksa sebanyak 15 Kepala Keluarga (KK) dengan total 56 jiwa untuk mengungsi dari tempat tinggal mereka.
“Sebagai bentuk tanggap darurat, BPBD Kota Padang langsung mendirikan tenda pengungsi agar warga terdampak memiliki tempat berlindung sementara. Kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pemenuhan kebutuhan dasar para korban, seperti logistik dari Dinas Sosial Kota Padang, pasokan air bersih, dan layanan kesehatan,” ujar Hendri Zulviton, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan kebutuhan dasar penyintas terpenuhi.
Hendri Zulviton menambahkan, pihaknya bersama relawan dan aparat kelurahan setempat masih terus melakukan pendataan lebih lanjut terkait dampak kerusakan serta kebutuhan lanjutan para penyintas. Proses ini penting untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran dan menyeluruh.
Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, kerugian material akibat insiden ini diperkirakan cukup besar.
BPBD Kota Padang juga mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, khususnya di musim kemarau dan saat menggunakan peralatan listrik. Langkah-langkah pencegahan sangat krusial untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang. (ren)
















