PADANG, METRO–Pemko Padang menjajaki potensi kerja sama dengan Universitas Eka Sakti (Unes) untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi berbasis Internet of Things (IoT). Langkah ini diharapkan menjadi solusi inovatif untuk mengatasi tantangan sampah di Kota Padang yang kian kompleks.
Wali Kota Padang Fadly Amran menerima langsung perwakilan Unes di kediaman resminya pada Kamis (3/7). Dalam pertemuan tersebut, Fadly Amran menegaskan pentingnya pendekatan cerdas dan sistematis dalam menangani persoalan sampah.
“Saat ini, kami fokus pada pengendalian sampah terpadu. Kota Padang menghasilkan sekitar 750 ton sampah per hari. Ini angka yang signifikan dan membutuhkan solusi inovatif,” ujar Fadly Amran.
Fadly Amran menjelaskan bahwa berbagai upaya telah Pemko Padang lakukan untuk mengurangi volume sampah. Program-program seperti Bank Sampah, budidaya maggot untuk limbah organik, dan dorongan kepada ASN untuk menjadi nasabah Bank Sampah telah berjalan.
Namun, ia mengakui bahwa upaya tersebut belum optimal. “Kami butuh pendekatan yang lebih pintar dan modern, termasuk edukasi masyarakat agar memilah sampah sebelum diserahkan kepada Lembaga Pengelola Sampah (LPS). Inilah konsep smart waste management yang kami dorong,” jelasnya.
Selain digitalisasi, Fadly Amran menekankan pentingnya edukasi langsung kepada masyarakat. Ke depan, Pemko Padang berencana menggencarkan program pemilahan sampah melalui lomba-lomba berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan, kelurahan, RT/RW, hingga masyarakat umum.