“Di depan Fase VII Pasar Raya akan dibangun alun-alun kota. Air mancur akan dihidupkan kembali, taman akan ditata rapi. Insya Allah, kawasan ini akan menjadi Malioboro-nya Kota Padang,” jelasnya, memberikan gambaran visual tentang perubahan yang akan datang.
Lebih lanjut, Maigus menyebutkan bahwa pembangunan juga mencakup konektivitas antar bangunan. “Seluruh lantai dua pasar akan dibuat saling terkoneksi, sehingga aktivitas pedagang dan pembeli menjadi lebih nyaman. Kami mohon dukungan dari seluruh pedagang agar cita-cita revitalisasi ini dapat terwujud demi kemajuan bersama,” tambahnya, menyerukan kolaborasi dari semua pihak.
Sementara itu, Kepala Cabang Bank Nagari Pasar Raya Padang, Hendri Gozari, menjelaskan secara rinci dua program unggulan yang ditawarkan Bank Nagari dalam sosialisasi ini: Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang dikenal dengan suku bunga rendah, dan Simamak (Sistem Pinjaman Mamak), yang mungkin lebih familiar bagi pedagang lokal.
“Selain layanan pembiayaan, kami juga memperkenalkan fasilitas transaksi digital seperti QRIS dan Agen Brilink. Kami ingin pedagang mengetahui bahwa Bank Nagari selalu hadir di tengah masyarakat dan siap melayani kebutuhan mereka,” tutup Hendri Gozari, menunjukkan komitmen Bank Nagari dalam mendukung digitalisasi transaksi para pedagang.
Inisiatif ini tidak hanya memperkuat permodalan UMKM, tetapi juga merupakan bagian dari visi besar Pemko Padang untuk menjadikan Pasar Raya sebagai pusat aktivitas ekonomi dan destinasi wisata belanja yang modern serta nyaman. (*)















