“Namanya sudah tidak ada lagi, namun ia diusulkan dalam PPPK oleh pihak asrama. Itukan aneh sekali. Makanya kami beransumsi ada permainan di dalam dalam mengolah data,” sebut Budi.
Ia juga mengeluhkan, bahwa informasi dari pusat bahwa tenaga honorer (THK) kategori dua adalah diprioritaskan. Pada tahun 2022, seluruh THK kategori 2 sudah memasukkan data ke BKN.
“Kemudian, informasi yang kami terima, yang diusulkan saat ini malah tidak masuk THK kategori 2. Yang masuk prioritas adalah kerabat dari pejabat di Asrama Haji Padang dan sudah lulus tahap satu. Sementara kami tidak lulus,” pengakuan Budi membeberkan.
Ia berharap, pihak berwenang seperti Kepala Asrama Haji, Kabag, dan pejabat lainnya bisa menjalankan seleksi PPPK sesuai prosedurnya.
Terpisah, Kepala Asrama Haji Embarkasi Padang, Afrizen saat dikonfirmasi membantah adanya permainan orang dalam terkait seleksi PPPK. Menurutnya, penyeleksian sudah berjalan sesuai prosedur.
“Kami mengusulkan semua PPPK dan semuanya ujian dan sesuai dengan aturan dari pusat. Bisa dilihat datanya nanti,” ucap Afrizen saat dihubungi Sabtu (26/4).
Menurutnya, pihaknya tidak akan menutupi, dan tidak akan menzalimi peserta PPPK. “Kami tidak bisa melakukan manipulasi data, tidak bisa disisip namanya dan aturannya jelas,” ulasnya. (brm)




















