PADANG, METRO–Pemprov Sumbar berencana akan memperkenalkan bahasa Minang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Dalam praktiknya, pengumuman resmi di BIM akan disampaikan juga dalam versi bahasa Minang.
Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy menyampaikan, inovasi ini bertujuan untuk memperkuat identitas budaya Minangkabau dan memberikan pengalaman autentik bagi pengunjung yang datang ke Ranah Minang.
Ia menjelaskan, ke depan pengumuman di Bandara Minangkabau akan disampaikan dalam tiga bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Minang. Kebijakan ini, kata dia, telah melalui rangkaian komunikasi intensif dengan pihak Angkasa Pura II selaku pengelola BIM.
“Kami ingin para pengunjung, baik wisatawan maupun penduduk lokal, merasakan keunikan budaya Minangkabau sejak pertama kali menginjakkan kaki di bandara. Penggunaan bahasa Minang dalam pengumuman resmi diharapkan dapat menciptakan nuansa yang lebih khas dan berkesan,” kata Vasko Ruseimy, Senin (17/3).
Tidak hanya berhenti pada aspek bahasa, rencana tersebut, lanjut Vasko, juga meliputi penggunaan pakaian adat Minangkabau oleh petugas bandara. Petugas pria akan mengenakan deta, pakaian tradisional khas laki-laki Minangkabau. Sementara petugas wanita akan menggunakan tangkuluak, penutup kepala yang menjadi simbol penting dalam busana tradisional perempuan Minang.
Vasko meyakini bahwa inisiatif ini akan mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan masyarakat. Ia melihat langkah ini sebagai upaya nyata untuk melestarikan kekayaan budaya lokal di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.
“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memperkuat identitas budaya dan mempromosikan nilai-nilai Minangkabau kepada dunia. Dengan sentuhan budaya lokal, kami berharap bisa memberikan kesan mendalam bagi setiap orang yang berkunjung ke Sumbar,” katanya.
Di samping itu, Vasko melanjutkan, penggunaan bahasa Minang di fasilitas publik seperti bandara juga dapat membantu pelestarian bahasa daerah yang semakin tergerus oleh modernisasi.
Komentar