JAKARTA, METRO–Potongan video rapat Komisi VI DPR bersama PT Pertamina yang menampilkan seorang anggota DPR berbatik kuning menerima amplop cokelat menjadi perbincangan di media sosial. Komisi VI DPR menegaskan narasi yang menyertai video tersebut merupakan fitnah.
Klip rapat Komisi VI DPR dan Pertamina yang dibumbui narasi mempertanyakan apakah amplop tersebut uang sogokan itu viral di media sosial X. Rapat yang dimaksud berlangsung pada Selasa (11/3).
Pengunggah cuplikan rapat ini menyoroti anggota DPR berbatik kuning yang menandatangani dokumen, lalu menyimpan amplop cokelat ke bawah mejanya. Di sebelah anggota DPR berbatik kuning itu, ada koleganya di Komisi VI DPR, Darmadi Durianto, yang tengah menyampaikan pendapatnya dalam rapat.
Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade memberikan klarifikasi soal amplop cokelat tersebut. Andre yang pemimpin rapat menyebut klarifikasi ini penting demi menghindari fitnah.
“Sebagai pimpinan Komisi VI, Bapak dan Ibu sekalian, kami ingin mengklarifikasi bahwa kemarin itu viral di media sosial seakan-akan ada narasi sesat ya, bahwa dalam rapat Komisi VI dengan Pertamina kemarin ada pembagian amplop ya, waktu Pak Darmadi bicara,” ujar Andre.
Andre menyayangkan karena video itu jadi viral. “Waktu Pak Darmadi bicara di pojok kiri, ada bapak batik warna kuning terima amplop warna cokelat. Kan kemarin itu viral. Dan narasi ini adalah narasi sesat yang seakan-akan dibangun opininya bahwa rapat dengan Pertamina kemarin bahwa anggota Komisi VI nerima amplop,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR ini.
Andre menyebut amplop cokelat yang diterima Herman Khaeron dari Partai Demokrat itu merupakan uang surat perintah perjalanan dinas atau SPPD. Herman Khaeron disebut belum mengambil uang perjalanan dinas.
Komentar