[ADINSERTER AMP]

27 Rumah Sakit Siap Layani Pasien, Mulai 5 Maret, BPJS Gratis Cukup dengan KTP Padang

PENANDATANGAN KOMITMEN— Wako Padang Fadly Amran melakukan acara penandatanganan komitmen bersama BPJS-Pemko Padang dengan 27 rumah sakit yang ada di Kota Padang, di Bagindo Aziz Chan, Senin (3/3).

PADANG, METRO–Kabar gembira bagi warga Kota Padang. Mulai 5 Maret mendatang, warga bisa  menikmati layanan Badan Penyelenggara Ja­mi­nan Sosial (BPJS) Kese­hatan secara gratis, hanya dengan menunjukkan Kar­tu Tanda Penduduk (KTP) Padang.

Senin (3/3), Pemerintah Kota (Pemko) Padang me­ngu­mumkan terobosan be­sar di bidang kesehatan de­ngan meluncurkan program jaminan kesehatan gratis bagi seluruh war­ga­nya.

Program BPJS Gratis yang menjadi program unggulan Wali Kota Fadly Amran dan Wakil Wali Ko­ta Maigus Nasir, disambut baik oleh berbagai pihak, te­rutama rumah sakit di Kota Padang.

Direktur Utama RSUP M. Djamil Dovy Djanas, me­ng­ungkapkan dukungannya terhadap pro­­gram tersebut dan ber­ko­mit­men untuk melayani ma­syarakat sesuai dengan in­struksi Menteri Kese­ha­tan.

“Rumah sakit harus mengayomi warga yang membutuhkan pengobatan, terutama mereka yang terdaftar dalam program BPJS. Kami sangat mendukung program ini untuk meningkatkan kualitas ke­sehatan yang lebih baik,” ungkap Dovy Djanas pada acara penandatanganan komitmen MoU BPJS bersama Pemko Padang di Bagindo Aziz Chan, Senin (3/3).

Senada dengan itu, Di­rektur RSU Bunda Padang, Helgawati, juga memberikan apresiasi atas dukungan terhadap Program “Pa­dang Melayani”. Ia me­nekankan bahwa rumah sa­kit swasta di Kota Pa­dang juga berkomitmen untuk melayani pasien BPJS.

“Program ini sangat penting mengingat banyak warga yang terbentur dengan masalah BPJS, dan hal ini akan sangat membantu masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Rumah sakit swasta juga melayani pasien BPJS, dan tentunya program ini sangat disambut baik oleh warga Kota Padang,” kata Helgawati.

Wali Kota Padang Fadly Amran, menegaskan bahwa dengan adanya pro­­­gram ini, rumah sakit di Kota Padang tidak diperbolehkan untuk menolak pa­sien yang memiliki KTP Padang dan membutuhkan perawatan medis. Langkah ini diambil untuk mengatasi keluhan warga da­lam mengakses layanan kesehatan.

“Sudah ada kesepakatan bersama dengan direktur rumah sakit di Kota Padang. Insya Allah, mulai tanggal 5 Maret, ma­sya­rakat Kota Padang sudah bisa berobat di seluruh rumah sakit,” ujar Fadly Amran, dalam acara penandatanganan komitmen bersama jaminan ke­sehatan dengan 27 rumah sakit yang ada di Kota Padang, Senin (3/3).

Dengan peluncuran pro­gram BPJS gratis ini, Pemko Padang menunjukkan keseriusan dan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masya­ra­kat, khususnya dalam hal akses terhadap layanan kesehatan yang merata dan berkualitas.

Diharapkan, program ini dapat memberikan man­faat yang signifikan bagi seluruh warga Kota Padang dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya memberikan jaminan kesehatan universal bagi masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Srikurnia Yati, mengungkapkan bahwa saat ini capaian Universal Health Coverage (UHC) di Kota Padang su­dah mencapai 99 persen dengan tingkat keaktifan peserta BPJS sebesar 78 persen. Meskipun begitu, masih ada sekitar 217 ribu warga yang belum aktif dalam program BPJS.

“Kami terus berupaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam program BPJS, sehingga semua warga dapat terjamin kesehatannya,” tambah dr. Srikurnia.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Padang Fauzi Lukman Nurdiansya menyatakan dukungannya terha­dap program BPJS Kesehatan Gratis yang menjadi program unggulan pemerintahan Kota Padang.

“Kita tetap mendorong agar keaktifan peserta meningkat. Saat ini, BPJS Kesehatan masih menunggu alur dan teknis pelaksanaan program di lapangan serta mem­pe­r­tim­bang­­kan berbagai kondisi agar program dapat berjalan dengan optimal,” katanya.

Fauzi Lukman menambahkan bahwa sistem untuk menjalankan program ini sebenarnya sudah berjalan. Namun, penyempurnaan teknis pelaksanaan akan terus dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kota Padang agar program ini dapat berjalan lebih optimal dan efektif.

“Kami sudah menjalankan sistem yang ada. Untuk teknisnya agar lebih sempurna, nanti akan kita bahas lebih lanjut dengan ibu Kepala Dinas Kesehatan,” ujarnya.

Fauzi juga meng­ung­kap­kan data bahwa saat ini cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan di Kota Padang sudah mencapai 99,1 persen dari total penduduk. Namun, dari jumlah tersebut, peserta yang aktif membayar iuran hanya sekitar 78 persen. Artinya, masih ada sekitar 200.000 warga Kota Padang yang belum sepenuhnya menikmati layanan jaminan kesehatan.

Ketua DPRD Kota Pa­dang, Muharlion, menyambut baik program ini, namun ia menekankan perlunya perbaikan sistem agar pelaksanaannya berjalan secara optimal. “Sebenarnya, program ini sudah ada sebelumnya, tetapi tidak optimal. Sehingga teknisnya perlu diperbaiki agar masyarakat betul-betul merasakan manfaatnya,” ujarnya.

Muharlion juga me­nyo­roti pentingnya kebera­daan tim penyelamat (rescue) di titik-titik rawan kecelakaan, seperti Sitinjau Lauik dan dan Pantai Pa­dang. “Kita adalah daerah rawan kecelakaan. Tim rescue yang siaga sangat dibutuhkan untuk mempercepat penanganan korban,” pungkasnya.

Progul Dokter Warga

Sebelumnya untuk mem­berikan pelayanan kesehatan maksimal untuk seluruh warga kota jadi salah satu Program Unggul (Progul) Wali Kota Padang Fadly Amran melalui Dokter Warga dalam upaya mewujudkan Kota Sehat.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, Merinelty Syamra menyebut bahwa program Dokter Warga sudah langsung dijalankan pasca pelantikan Wali Kota Padang Fadly Amran – Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir pada 20 Februari 2025 lalu.

“Respon warga sangat baik karena Dokter Warga mengunjungi rumah pasien yang kesulitan dalam mengakses fasilitas kesehatan,” kata Marinelty.

Untuk dapat menikmati layanan Dokter Warga, masyarakat dapat menghubungi nomor Public Safety Center (PSC) 119 ekstensi 1 ekstensi 0.

“Masyarakat juga bisa melakukan panggilan langsung ke Puskesmas setempat. Juga ada kunjungan rutin dokter warga ke rumah warga yang menderita sakit,” ujar dia

Sampai sejauh ini, layanan Dokter Warga melalui PSC 119 sudah menerima 15 panggilan kasus kegawatdaruratan dan sudah langsung diberikan pelayanan dengan mendatangi rumah pasien tersebut.

“Untuk pasien panggilan langsung ke Puskesmas setempat serta kunjungan rutin dokter warga ke rumah warga yang menderita sakit datanya masih kita rangkum,” jelas Marienelty. (brm)

 

 

[ADINSERTER AMP]
Exit mobile version