LOLONG, METRO–Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar melanjutkan program “Jaksa Mengajar” di SMAN 1 Padang. Dalam kegiatan yang dipimpin langsung Kajati Sumbar, Yuni Daru Winarsih tersebut mengangkat tema Pendidikan Anti Korupsi (PAK).
Yuni Daru Winarsih mengatakan, bahwa PAK tersebut penting dilakukan dari remaja usia belia, karena suatu saat mereka akan menjadi generasi yang akan memimpin bangsa kedepannya.
Untuk itu penting menanamkan mental kejujuran sebagai modal utama agar setelah mereka nanti memasuki usia kerja, buah kejujuran tersebut akan melekat dalam nuraninya saat bekerja di instansi pemerintah maupun swasta.
“Apa saja dari awal ini yang bisa kita cegah harus kita maksimalkan, karena nantinya mereka akan bekerja di instansi-instansi pemerintah, maupun swasta. Jadi dari awal ini kita tanamkan kejujuran, agar nanti mereka bekerja dimanapun memiliki mental kejujuran yang baik,” katanya, Rabu (12/2) didampingi Asisten Intelejen (Asintel) Kejati Sumbar, Efendri Eka Saputra.
Dijelaskannya, Kejati Sumbar secara serentak melakukan program ‘Jaksa Mengajar’ di 10 kelas yang disambut antusias oleh siswa-siswi.
Selain anti korupsi, katanya, dalam kesempatan tersebut jaksa juga mengajarkan para siswa untuk bijak dalam menggunakan sosial media, sehingga apa saja dari penggunaan sosial media yang dapat mengarah pada tindakan pidana dapat dihindari.
“Tema pendidikan anti korupsi ini cukup berat, kita tidak menjelaskan tentang pasal-pasal kepada para siswa, kita menjelaskan yang ringan-ringan saja. Yang menarik itu adalah apa saja kejahatan yang masuk ke ranah pidana dari penggunaan sosial media,” jelasnya.
Katanya, tujuan utamanya adalah bagaimana dari awal para remaja memiliki mental dan pengetahuan yang baik sehingga ke depan, jika ada godaan-godaan yang mengarah kepada pidana tersebut mereka sudah memiliki dasar pengetahuan. Sehingga dengan pengetahuannya tersebut, tidak terjerumus dan melakukan tindakan pidana.
Selain itu, Yuni juga mengatakan bahwa pihaknya akan mencoba untuk menarik Instansi-instansi lain untuk program serupa sehingga materi yang disajikan kepada siswa-siswi dapat lebih banyak dan beragam. “Semoga semua instansi dapat melakukan seperti yang kita lakukan,” pungksnya. (brm)
Komentar