AIAPACAH, METRO–Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Seperti tahun sebelumnya, Pemerintah Kota Padang kembali mengadakan Pesantren Ramadhan untuk membekali anak agar menjadi generasi yang berlandaskan agama.
Menariknya, kegiatan Pesantren Ramadhan sudah dilaksanakan selama puluhan tahun.
Pemerintah Kota Padang sangat berkeinginan agar pelaksanaan Pesantren Ramadhan tahun ini sebagai momentum evaluasi program tersebut. Asisten I Setdako Padang Edi Hasymi menyebut pelaksanaan Pesantren Ramadhan ibarat anak yang sudah dewasa.
“Pesantren Ramadhan ibarat seorang anak, tentunya sudah matang, sudah memiliki dasar yang kuat,” ujar Edi Hasymi saat membuka bimbingan teknis bagi Master of Trainer (MoT) Pesantren Ramadhan di Balaikota Padang.
Edi Hasymi menekankan, Pesantren Ramadhan memang mesti dievaluasi. Terlebih setelah melihat perilaku remaja akhir-akhir ini.
Edi Hasymi mengaku miris melihat kondisi anak muda saat ini. Anak muda terlibat tawuran, narkoba dan kenakalan remaja. Menurutnya, pelaksanaan Pesantren Ramadhan seharusnya dapat meminimalisir itu semua.
“Saat ini anak justru patuh kepada temannya, bukan kepada orang tuanya, jangan-jangan anak tersebut tidak patuh karena kurang berhasil dalam Pesantren Ramadhan,” sebut Edi Hasymi.
Selain itu, Edi Hasyim mengatakan, program Pesantren Ramadhan telah menghabiskan anggaran cukup besar setiap tahun. Membutuhkan tenaga dan pikiran dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
“Masa yang panjang selama 20 tahun itu tentu kita ingin melihat apakah peserta yang selama ini mengikuti Pesantren Ramadhan punya dasar ilmu agama yang baik, atau sebaliknya? Kalau gagal, tentunya sia-sia anggaran yang kita berikan,” jelas Edi Hasymi.
Edi menekankan agar panitia pelaksana Pesantren Ramadhan melakukan evaluasi kegiatan di tahun ini. Melakukan survey kepada orang tua. Mengetahui apakah program tersebut berjalan baik dan dirasakan perubahan perilaku anak di tengah keluarga.
Komentar