Manfaatkan AFR dan EBT, Strategi Hijau dan Komitmen PT Semen Padang untuk Efisiensi dan Lingkungan

PENAMPUNGAN SAMPAH— PT Semen Padang membuka stand penampungan sampah melalui aplikasi Nabuang Sarok disebuah acara di Pantai Padang beberapa waktu lalu. Sampah yang disetor masyarakat dijadikan sebagai energi pengganti batubara dalam produksi semen

PADANG, METRO–PT Semen Padang, anak usaha SIG, menegaskan komitmennya dalam men­dukung transisi energi baru terbarukan (EBT) melalui pemanfaatan Alternative Fuel & Raw Material (AFR). Langkah ini merupakan bagian dari strategi peru­sahaan untuk mengurangi keter­gan­tungan pada bahan bakar fosil sekaligus mendorong penggunaan energi ramah lingkungan.

“Pemanfaatan AFR mendukung prin­sip EBT dengan mengurangi emisi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, ini juga menjadi solusi ramah lingkungan terhadap permasalahan limbah. Kami berkomitmen mendukung program pemerintah melalui energi terbarukan,” ungkap Kepala Unit Komu­nikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati.

Selama tahun 2024, PT Semen Padang berhasil memanfaatkan AFR sebanyak 29.674,05 ton, yang setara dengan 2,45% dari total kebutuhan bahan bakar utama. Capaian ini bahkan melampaui target perusahaan sebesar 2,14%. Penggunaan AFR memberikan manfaat ganda berupa pengu­ra­ngan emisi karbon serta penghematan biaya pro­duksi.

“Kami berharap kinerja AFR di tahun 2025 dapat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, sejalan dengan upaya perusahaan untuk terus berinovasi da­lam penggunaan energi terbarukan,” lanjut Anita.

Selain aspek lingkungan, PT Semen Padang juga melihat peluang ekonomi dari penerapan AFR. Dengan mengadopsi bahan bakar alternatif seperti biomassa dan limbah, perusahaan tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga berkontribusi pada pengelolaan limbah industri yang lebih efektif.

Staf AFR PT Semen Pa­dang, Musytaqim Nasra, menyoroti tantangan da­lam implementasi AFR. Menurutnya, persaingan harga biomassa dan keterbatasan peralatan menjadi kendala utama. Namun, perusahaan tetap optimis untuk meningkatkan pemanfaatan AFR. “AFR telah terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi operasional perusahaan sekaligus pelestarian lingkungan,” katanya.

Selama 2024, lanjut Musytaqim, PT Semen Padang menggunakan 16 jenis AFR untuk menggantikan batubara. Jenis-jenis AFR yang digunakan meliputi bahan ba­kar terbarukan seperti Spent Bleaching Earth (SBE) sebanyak 9.175,08 ton, sekam padi 1.740,49 ton, kayu kaliandra 19,83 ton, fiber sawit 3.230,76 ton, serbuk gergaji 938,46 ton, dan tongkol jagung 21,07 ton.

Selain itu, perusahaan juga memanfaatkan limbah seperti Sludge Oil, Glycerin Pitch, oli bekas, dan sampah yang dikumpulkan me­lalui program “Nabuang Sarok” berbasis aplikasi. “Program Nabuang Sarok ini menjadi salah satu inisiatif inovatif perusahaan untuk mendukung penge­lo­laan sampah masyarakat s­e­cara berkelanjutan,” ujarnya.

Selain itu, beberapa AFR lain seperti oli bekas, residu filtrasi, dan Sludge Ipal juga digunakan oleh PT Semen Padang sebagai bagian dari upaya penggantian batubara. “Dengan pemanfaatan AFR, kami dapat mengurangi emisi CO2 secara signifikan, men­­dukung pengelolaan limbah, dan menciptakan efisiensi biaya produksi,” beber Musytaqim.

Musytaqim menegaskan bahwa dengan pe­man­­­faatan AFR yang lebih luas, PT Semen Padang dapat terus mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

“Komitmen ini menjadi bagian dari visi jangka panjang PT Semen Padang dalam menciptakan industri yang lebih ramah ling­kungan dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs),” pungkas Musytaqim. (ren/rel)

Exit mobile version