“Kami memiliki dua program utama yang berjalan secara paralel. Program bantuan pangan untuk membantu masyarakat kurang mampu dan program SPHP untuk menjaga stabilitas harga di pasaran. Kedua program ini saling melengkapi dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di Sumbar,” tegas Darma.
Langkah antisipatif ini dinilai penting untuk menghadapi potensi fluktuasi harga di pasar. Dengan ketersediaan stok yang memadai, Bulog Sumbar menegaskan kesiapannya dalam mengintervensi pasar bila terjadi gejolak harga yang dapat memberatkan masyarakat.
Melalui pengelolaan stok yang terencana dan distribusi yang terukur, Bulog Sumbar optimis dapat mempertahankan stabilitas pasokan dan harga beras selama periode awal tahun 2025, sekaligus menjamin terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat Sumbar
Di sisi lain, Deputi Direktur Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, Dandy Indarto Seno, menjelaskan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumbar terus berupaya mengendalikan inflasi dan memastikan ketersediaan bahan pokok. Upaya yang dilakukan antara lain melalui penyelenggaraan operasi pasar di 19 kabupaten dan kota, serta monitoring dan inspeksi mendadak untuk memantau harga dan pasokan pangan.
Selain itu, TPID juga mendistribusikan pangan strategis melalui Toko Tani Indonesia Center (TTIC), beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), serta pangan komersil yang dikelola oleh Bulog.
Targetkan 50 Ribu Ton Beras
Sementara itu, Pemko Padang melalui Dinas Pertanian Kota Padang menargetkan melakukan peningkatan produksi beras di Kota Padang sebanyak 50 ribu ton pada tahun 2025.
Pada 2024 lalu, Dinas Pertanian Kota Padang mampu mencapai target produksi beras sebanyak 46 ribu ton. Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani mengatakan, kebutuhan beras di Kota Padang yang dipenuhi oleh Dinas Pertanian Kota Padang pada tahun 2024 silam mencapai 28 persen dari 30 persen kebutuhan.
Meskipun tidak capai target, ia mengaku kebutuhan beras untuk Kota Padang tetap terpenuhi. “Persediaan beras pada tahun lalu itu cukup dan bertambah dari tahun ke tahun. Tahun ini kita targetkan sebanyak 50 ribu ton,” ucapnya.
Untuk Kota Padang sendiri mampu memasok sebanyak 30 persen dari total keseluruhan. Sedangkan selebihnya Padang tetap memasok dari daerah lain seperti Tanah Datar, Kabupaten Solok, Solok Selatan, Pariaman dan daerah lain yang lahan sawahnya cukup luas. (brm)
Komentar