AIE PACAH, METRO–Kinerja baik ASN Pemko Padang selama tahun 2024 mendapatkan apresiasi dari Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang Yosefriawan.
Apresiasi itu disampaikan sewaktu dia bertindak sebagai pembina apel perdana di tahun 2025, di Kantor Balai Kota Padang Aie Pacah, Kamis (2/1).
Yosefriawan menyebutkan, dari segi kinerja anggaran pada tahun 2024, para ASN di Pemko Padang mampu menunjukkan hasil yang cukup baik.
Diantaranya pendapatan daerah tercatat mencapai lebih dari 98 persen, lalu Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai 94 persen dan realisasi anggaran rata-rata lebih dari 96 persen.
“Banyak prestasi yang telah kita raih selama tahun 2024 lalu. Ini berkat kerjasama dan kekompakan serta kolaborasi kita semua,” ungkap Yosefriawan.
Yosefriawan mengajak seluruh ASN untuk terus melangkah ke arah yang lebih baik di tahun 2025. Tentunya dengan semangat yang baru, untuk menciptakan pencapaian yang lebih besar lagi.
“Mari kita bekerja keras untuk menciptakan pencapaian yang lebih besar lagi. Baik disiplin dalam bekerja serta meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri dalam melayani masyarakat Kota Padang,” tutupnya.
Angka Kemiskinan Turun di Tahun 2024
Sebelumnya, Pemko Padang mengklaim bahwa angka kemiskinan menurun selama tahun 2024. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang, Yenni Yuliza, Selasa (31/12).
Dimana, sebelumnya Yenni Yuliza, menyampaikan bahwa Pemko Padang telah berhasil menekan inflasi, menekan angka kemiskinan, dan memastikan stunting bisa tekan dengan baik.
Yenni Yuliza mengatakan persentase penduduk miskin Padang tahun 2024 sebesar 4,05 persen. Angka ini menurun 0,11 poin jika dibandingkan dengan keadaan tahun lalu.
Selain itu, dari tahun 2022 ke tahun 2023 kemiskinan ekstrem menurun dari 0,64 % tahun 2022 menjadi 0,15 % tahun 2023 atau turun sebesar 0,49 % atau sebanyak 4.850 jiwa sudah keluar dari miskin ekstrem.
“Kemiskinan ekstrem di Kota Padang, menurun dari 0,64 % (2022) menjadi 0,15 % (2023) atau turun sebesar 0,49 % (4.850 jiwa) dan Sudah Nol pada Oktober 2024 berdasarkan hasil verifikasi dan validasi,” katanya.
Menurut Yenni, penduduk miskin ekstrem adalah penduduk yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari tidak lebih dari USD 1,9 PPP (Purchasing Power Parity), atau setara dengan Rp10.739/orang/hari atau Rp322.170/orang/bulan. (brm)
Komentar