Berikan Layanan Lost and Found, KAI Divre II Sumbar Pastikan Liburan Nataru Bebas Cemas

SERAHKAN BARANG PENUMPANG— Polsuska PT KAI menyerahkan barang atau HP milik salah seorang penumpang yang tertinggal di dalam kereta Pariaman Ekspres relasi Naras – Pauhlima, tepatnya pada Sabtu (21/12).

PADANG, METRO–Liburan Natal dan Ta­hun Baru 2025 (Nataru) menjadi momentum untuk menghabiskan waktu ber­sama keluarga dan kera­bat. Untuk mendukung ke­nya­manan perjalanan se­lama libur Nataru, moda tran­sportasi kereta api dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) menawarkan so­lusi yang aman dan praktis.

Salah satu layanan ung­gulan KAI adalah Lost and Found, yang memastikan penumpang tidak perlu khawatir jika barang ter­tinggal di kereta api atau sta­siun.

PT KAI Divisi Regional (Divre) II Sumatera Barat telah menyediakan laya­nan Lost and Found sejak tahun 2019. Layanan ini dirancang untuk mem­ban­tu penumpang yang kehilangan barang selama perjalanan, baik di dalam kereta maupun di area stasiun.

“Khusus selama masa angkutan Nataru, mulai 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, kami mencatat satu kejadian barang berharga tertinggal di kereta,” kata Kahumas KAI Divisi Regional II Sumbar, M. As’ad Habibuddin, dalam siaran pers yang diterima POSMETRO, Senin (30/12).

“Sebuah HP senilai Rp10 juta ditemukan di KA (B1) Pariaman Ekspres relasi Naras – Pauhlima, tepatnya pada Sabtu (21/12),” lanjutnya.

As’ad menjelaskan kronologi kejadian tersebut. “Ketika KA (B1) Pariaman Ekspres tiba di Stasiun Pa­dang, petugas kami langsung melakukan patroli rutin di dalam rangkaian kereta.”

“Saat itu, ditemukan sebuah HP yang sedang di-charge di dalam kereta. Barang tersebut segera diamankan oleh Polsuska ke Pos Pengamanan Stasiun Padang untuk ditindaklanjuti,” katanya.

Tak berselang lama, pemilik HP tersebut menghubungi petugas untuk me­la­porkan kehilangan. “Pe­tu­gas memastikan keabsahan klaim melalui pemeriksaan tiket dan verifikasi detail barang. Setelah semua data sesuai, barang tersebut dikembalikan kepada pemiliknya,” tambah As’ad.

Layanan Lost and Found­ ini merupakan bagian dari komitmen KAI untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan perjalanan penumpang tetap nyaman dan bebas cemas.

Dengan sistem yang terorganisir, KAI terus berupaya menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi masya­rakat.

Sementara itu, untuk pe­rio­de nataru tahun 2024, sejak 1 Januari sampai  29 De­­sem­ber 2024, KAI Divre II Sum­­bar telah berhasil me­nga­­­mankan 13 barang te­muan senilai total Rp36.­650.000 yang telah dikem­balikan ke pemiliknya masing-masing.

Adapun item-item ba­rang tersebut meliputi laptop, telepon genggam, dom­­­­pet, headset, kaca ma­ta, hingga kain songket.

“KAI Divre II Sumbar berkomitmen untuk memberikan rasa aman, selamat, dan nyaman kepada seluruh pelanggan kereta api. Pelanggan yang merasa ba­rang­nya tertinggal, dapat melapor langsung ke kondektur atau petugas lainnya. Selain itu, bisa juga melalui contact center KAI 121 melalui telepon 121, WA di 0811-1211-1121 atau Direct Message di platform X atau Facebook KAI121,” kata As’ad.

Jika ada laporan dari pelanggan mengenai ba­rang tertinggal di kereta api atau stasiun, petugas KAI akan melakukan koordinasi dan pencarian.

Jika dapat ditemukan saat itu juga maka langsung diserahkan kembali kepada pelapor. Jika ba­rang belum bisa ditemukan, akan dilakukan konfirmasi melalui telepon kepada pelapor, terkait per­kem­bangan penanganan ba­rang tertinggal tersebut.

“Nantinya jika barang tersebut ditemukan, maka untuk proses penyerahan, pelanggan wajib menunjukkan kartu identitas guna verifikasi kepemilikan ba­rang,” kata As’ad.

Dalam hal penemuan barang di dalam kereta api ataupun di stasiun, KAI akan langsung memberikan pengumuman atas pe­ne­muan barang tersebut melalui pengeras suara. Jika tidak ada pihak yang mengambil maka barang akan disimpan di Pos Pengamanan stasiun dan akan dimasukan pada penda­taan sistem Lost and Found KAI.

Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam me­lacak barang hilang sesuai dengan ciri maupun spesifikasi barang yang telah dilaporkan oleh pelanggan.

“Seluruh barang ba­waan merupakan tanggung jawab pelanggan, namun untuk memberikan layanan maksimal, petugas pengamanan akan selalu berupaya membantu mengamankan barang yang masih tertinggal di kereta api atau stasiun,” ucap As’ad.

“Kami mengimbau kepada para pelanggan kereta api untuk selalu menjaga dan memperhatikan barang bawaan ketika me­lakukan perjalanan, baik di stasiun maupun selama dalam perjalanan kereta api,” tutup As’ad. (fan)

 

Exit mobile version