Libatkan Tujuh RT dan Empat RW di Pisang, Padang Bagoro Akhir Tahun Semarak

PADANG BAGORO AKHIR TAHUN— Lurah Pisang Adek Deswarman, didampingi Sarmidi alias Pak Meri saat memimpin program “Padang Bagoro Akhir Tahun” di jalan Djamaluddin Wak Ketok, Minggu (29/12).

PISANG, METRO–Gebrakan luar biasa melalui aksi bersih dari program “Padang Bagoro” akhir tahun 2024 dilakukan di jalan Djamaluddin Wak Ketok, Keluarahan Pisang, Kecamatan Pauh, Minggu (29/12). Warga dari tujuh RT dan empat RW antusias mengikuti goro bersama tersebut.

Dipimpin Lurah Kelu­ra­han Pisang, warga dipecah be­berapa kelompok. Ke­lom­pok satu khusus di sim­pang jalan Jamaluddin Wak Ketok, hingga Simpang Koto Parak. Sementara kelompok lain melakukan pengerjaan jalan baru de­pan Masjid Arafah hingga ke Kompleks Perumahan Ar­dana.

“Alhamdulillah, Padang Bagoro akhir tahun 2024 ini disambut antusias warga,” ungkap Lurah Pisang, Adek Deswarman, didampingi Ketua RT 1/6 Sarmidi alias Pak Meri kepada POSME­TRO, kemarin.

Dikatakan Adek, pembersihan jalan simpang Wak Ketok hingga ke Koto Parak memiliki panjang sekitar 1,5 KM. Untuk pembuatan jalan baru di depan Masjid Arafah 500 hingga 700 meter.

“Itupun dikerjakan ma­sya­rakat dari berbagai usia. Kami dari pihak kelurahan angkat topi dengan antusias warga. Bayangkan saja, mulai kegiatan dari pukul 07.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Kemudian istirah dan dilanjutkan kembali,” sebut Adek.

Dikatakan Adek, dengan penuh semangat, tiga prinsip pelaksanaan, serentak sekali sebulan, bersama keluarga, dan di lingkungan depan rumah masing-masing menjadi pilar keberhasilan yang megah.

“Padang Bagoro tak se­ka­dar menghidupkan semangat membersihkan ling­kungan, melainkan men­jadi arena transformasi pikiran masyarakat,” kata Adek.

Prinsip pertamanya, pelaksanaan serentak, men­­ciptakan momen unik untuk merajut kesadaran bersama dalam menjaga kebersihan kota.

“Kegiatan ini bukan se­ka­dar agenda membersihkan, tetapi juga sebuah revolusi pandangan tentang tanggung jawab masing-masing pribadi dalam menjaga kebersihan ling­kungan,” ujar Adek.

Prinsip kedua, kata Adek, melibatkan keluarga sebagai satu kesatuan, membawa kehangatan da­lam setiap sentuhan sa­puan bersih. Program ini tidak hanya memaksa kita bertemu dengan tetangga, namun menjalin silaturahmi dan menghidupkan kem­bali semangat gotong-ro­yong.

“Saat ini, di era digital, kita terkadang asing satu sama lain dengan tetangga dekat kita. Padang Ba­goro adalah kunci efektif untuk lebih menghidupkan hubungan silaturahmi, kem­bali dekat dengan tetangga di sekitar kita,” tambah Adek.

Prinsip ketiga, melibatkan anak-anak sebagai agen perubahan, menjadi langkah strategis untuk menanamkan budaya bersih dan gotong-royong sejak dini.

“Anak-anak adalah ha­rapan utama kita. Melibatkan mereka dalam Padang Bagoro adalah usaha kita untuk menciptakan generasi yang tumbuh dengan peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan,” papar Adek dengan optimis.

Melalui “Padang Ba­goro”, tujuannya tak sekadar kebersihan dan keindahan kota, melainkan menciptakan fondasi perilaku positif dalam masyarakat.

Adek Deswarman,­mem­beri­kan imbauan kepada seluruh warga. Untuk menyiapkan waktu untuk bersama-sama bergotong royong.

“Setiap jadwal Padang Bagoro, mari kita sejenak bersama seluruh anggota keluarga, keluar rumah masing-masing, untuk sukseskan Padang Bagoro. Padang bersih, mulai dari keluarga. Tujuan utama Padang Bagoro, adalah membangun perilaku sosial dan budaya,” katanya.

Dengan semangat Pa­dang Bagoro, Kota Padang tak hanya mengukir kebersihan yang gemilang, namun juga menyemai nilai-nilai kebersamaan dan keberlanjutan.

Terakhir, Adek Deswarman, mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi.

Semangat bergotongroyong dari rumah masing-masing begitu kentara pada Minggu pagi itu. Semua warga membersihkan pekarangan rumah. Seperti yang dilakukan Sarmidi, Ketua RT 2/RW 6.

“Alhamdulillah lewat semangat Padang Bagoro, mereka membersihkan pekarangan rumahnya masing-masing. Dari semangat gotong royong ini akan melahirkan nilai kebersamaan yang dimulai dari keluarga, tetangga, masyarakat dan lingkungan,” terang Sarmidi akrab disapa Pak Meri ini. (ped)

Exit mobile version