Pengamanan Natal dan Tahun Baru, Polda Sumbar Kerahkan 2.399 Personel dan Dirikan 64 Pos

RAKOR— Polda Sumbar menggelar rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral Operasi Lilin Singgalang 2024.

PADANG, METRO–Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), jajaran Polda Sumbar melakukan persiapan untuk menggelar Operasi Lilin Singgalang 2024. Rencananya, operasi kepolisian terpusat itu akan dilaksanakan selama 13 hari mulai tanggal 21 Desember 2024 sampai dengan 2 Januari 2025.

Persiapan pengamanan itu dibahas dengan rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral Operasi Lilin Singgalang 2024 di ruang Soekanto lantai IV Mapolda Sumbar, Selasa (17/12). Dalam pelaksanaannya, operasi itu akan bersinergi dengan instansi dan lembaga terkait yang bersifat terbuka dengan mengedepankan satgas preemtif, preventif, kamseltibcar lantas, tindak, gakkum, humas dan bantuan operasi.

“Tujuannya adalah untuk menjamin keamanan dan ketertiban serta untuk memberikan pelayanan yang optimal dan terbaik kepada seluruh masyara­kat sumatera barat sehingga dapat merayakan natal 2024 dan tahun baru 2025 dengan aman dan lancar,” ujar Karo Ops Polda Sumbar diwakili oleh Kabag Kerma Biro Ops Polda Sum­bar AKBP Hardeny.

AKBP Hardeny menuturkan, Operasi Lilin Singgalang 2024 adalah salah satu upaya kesiapan Polri dalam menjamin terlaksananya pelaksanaan Natal dan Tahun Baru agar dapat berjalan dengan aman dan lancar. Dalam operasi itu, jumlah personel yang dilibatkan sebanyak 2.399 dari Polri, kemudian dari instansi atau lembaga terkait sebanyak 2.151 personel.

“Lalu, jumlah lokasi pengamanan sebanyak 411 lokasi dengan rincian gereja (tempat pelaksanaan ibadah Natal) sebanyak 88 lokasi, terminal 22 lokasi, pelabuhan 9 lokasi, bandara 3 lokasi. Setelah itu, Stasiun Kereta Api (KA) sebanyak 15 lokasi, pasar dan tempat perbelanjaan 95 lokasi, objek wisata dan rekreasi 120 lokasi serta objek ganti tahun 59 lokasi,” jelas AKBP Hardeny.

Menurut AKBP Hardeny, jumlah pos yang disiapkan dalam rangka operasi lilin singgalang 2024 yaitu 64 pos antara lain pos terpadu 3 lokasi, pos pengamanan 39 lokasi dan pos pelayanan 22 lokasi.

“Rapat koordinasi ini merupakan rangkaian awal untuk kesiapan. Polri selaku pemelihara kamtibmas, penegak hukum, pe­lindung, pengayom dan pelayan masyarakat sangat memerlukan kerjasama dan dukungan dari semua pihak untuk menciptakan rasa aman, nyaman serta untuk mengantisipasi setiap potensi kerawa­nan yang dapat muncul menjadi gangguan kamtibmas,” sebutnya.

Tidak hanya kesiapan personel, Polda Sumbar juga sudah memetakan 9 item yang diprediksi bisa menjadi potensi gangguan dan juga kerawanan dalam masa Natal dan Tahun Baru. Di antaranya, menurut AKBP Hardeny, aksi terorisme yang masih atau menjadi salah satu kerawanan yang dapat terjadi kapan saja dan dimana saja serta dapat menyerang siapa saja terutama di tempat ibadah dan pusat-pusat keramaian.

“Selanjutnya, ganggu­an kamtibmas yang timbul dari akumulasi masalah kompleks yang berasal dari aspek kehidupan ma­syarakat antara lain aspek sosial, budaya, agama, ekonomi, politik. Kondisi kamseltibcar lantas sehingga memerlukan kesiapan dalam hal kondisi ja­lan, marka jalan, hingga rute alternatif,” ujar dia.

Ditambahkan AKBP Har­deny, potensi gangguan selanjutnya, potensi kejahatan konvensional yang dapat bertambah seiring dengan meningkatnya aktivitas dan kegiatan masyarakat Sumbar di hari libur nanti.

“Kesiapan instansi lainnya dalam menyonsong perayaan natal 2024 dan tahun baru 2025 di wilayah sumatera barat seperti stok bbm, kesiapan pelayanan kesehatan, kesiapan transportasi massa hingga ketersediaan bahan-bahan pokok bagi masyarakat, pengelolaan tempat wisata, kesiapan dan kemampuan daya tampung hotel dan penginapan,” tambah dia.

Kemudian, kata AKBP Hardeny, ancaman erupsi gunung marapi yang dapat terjadi setiap saat dan sangat memerlukan kesiapan tanggap darurat dari seluruh dinas/instansi dan lembaga serta stakeholder terkait serta kesiapan da­lam hal menghadapi gangguan bencana alam lainnya seperti banjir, tanah longsor dan gempa bumi.

“Mulai dibukanya operasional jalan tol Padang-Sicincin sepanjang 36,6 km merupakan suasana yang baru pada perayaan Natal dan Tahun Baru di Sumbar dan perlu juga kesiapan dari semua pihak untuk mengantisipasi dan men­cegah terjadinya peristiwa atau laka lantas yang tidak kita inginkan,” kata dia.

Ancaman gangguan ke­delapan, kata AKBP Har­deny, telah selesainya perbaikan jalan nasional menuju bukittinggi di lembah anai yang mengalami kerusakan akibat terjangan banjir erup­si pada 6 bulan yang lalu, juga akan menambah meningkatnya minat warga masyarakat berkunjung ke Bukittinggi dan perlu diantisipasi dengan terjadinya kepadatan kendaraan me­nuju Bukittinggi.

“Terakhir, perayaan Natal dan Tahun Baru saat ini juga hampir bersamaan dengan akhir penyelenggaraan pilkada serentak sehingga perlu juga diantisipasi jangan sampai euforia kemenangan paslon ditunjukkan secara berlebihan karena akan dapat menimbulkan gesekan dan di samping itu perlu juga diantisipasi jangan sampai residu persolan Pilkada muncul disaat perayaan Natal dan Tahun Baru ini,” tutupnya. (rgr)

Exit mobile version