Andre Rosiade Minta Angkasa Pura Indonesia Benahi Handling Bagasi Domestik maupun Internasional

RAPAT DENGAR PENDAPAT— Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, mengkritik layanan bagasi bandara di Indonesia saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Angkasa Pura Indonesia, di Jakarta, Jumat (29/11) lalu.

JAKARTA, METRO–Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meminta Angkasa Pura Indonesia membenahi laya­nan bagasi (handling bagasi) baik untuk penerbangan domestik maupun internasional. Karena faktanya, banyak penumpang mengeluhkan lamanya waktu tunggu bagasi di arena baggage conveyor terjadi hampir di selu­ruh bandara di Tanah Air.

“Di Indonesia, Alham­dulillah kita sudah keluar dari imigrasi bisa setengah jam sampai 45 menit baggage conveyornya baru nongol tu di bagasi. Ka­dang baggage conveyor ba­pak itu rusak,” kata An­dre yang juga Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR ini mengkritik layanan bagasi bandara di Indonesia saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Angkasa Pura Indonesia, di Jakarta, Jumat (29/11).

Andre Rosiade me­min­ta agar Angkasa Pura Indo­nesia meniru layanan ba­gasi bandara-bandara di luar negeri karena di­ang­gap sudah sangat baik. Pihak Angkasa Pura harus mampu melakukan peru­bahan yang positif karena ini menyangkut citra Indonesia di mata inter­nasio­nal.

“Soal bagaimana ba­gasi kita yang berantakan. Bagasi keluar dari imigrasi, saya bahas dari inter­na­sional dulu ya, ini kan eta­lase Indonesia. Di luar negeri itu kita keluar dari imigrasi, itu bagasi kita udah muter-muter di baggage conveyor,” ujar Se­kretaris Fraksi Gerindra MPR ini.

Andre meminta ada langkah yang konkret dari Angkasa Pura Indonesia sehingga persoalan ini bisa segera diatasi. “Ini tolong Bapak, bahas ini, bagai­mana ini penyelesaiannya. Kalau dibetulin apa, mau direnovasi apa, diperbaiki apa. Karena ini etalase Indonesia. itu satu untuk internasional, untuk do­mes­tik pun begitu, Pak. Begitu lambat kita menanti bagasi. Ini tolong dibenahi, bagasi, bagasi, bagasi,” tegas Andre Rosiade yang juga Ketua DPD Gerindra Sumbar.

Selain soal bagasi, An­dre juga mengkritisi soal layanan mobil golf yang dianggap jumlahnya ma­sih kurang, khususnya un­tuk membantu para ja­maah umrah yang tiba di Tanah Air sepulang dari luar ne­geri. Andre me­minta ada solusi yang di­lakukan se­cepat­nya oleh pihak Angkasa Pura Indonesia agar pelayanan pri­ma da­pat diwujudkan ba­gi pe­num­pang di ban­dara.

“Ada PR, mobil golf Ba­pak kurang khususnya un­tuk di internasional. Pak Faik (Dirut Angkasa Pura Indonesia Paik Fahmi, red) di internasional itu sampai hari ini mobil golf Bapak belum datang-datang. Itu rata-rata jamaah umrah itu turunnya yang lansia itu di ujung, jauh sekali jarak­nya. Mereka sudah capek karena mereka transit di Dubai, di Qatar atau di Oman, karena tidak direct, mereka harus jalan lagi untuk mencapai imigrasi. Tolong itu Bapak kerjakan selesai, saya minta ini be­res,” tegas Andre Rosiade. (*)

Exit mobile version