Pasangan Iqbal-Amasrul Serius Libatkan Anak Muda Membangun Padang

LIBATKAN ANAK MUDA— Cawako Padang nomor urut 2 Muhammad Iqbal dan Cawawako Amasrul, bersama korlap pemenangan Khalid (17), usai debat publik persana yang digelar KPU Padang, beberapa waktu lalu.

PADANG, METRO–Debat perdana calon Wali Kota Padang yang berlangsung pada 26 Oktober 2024 masih menyisakan cerita bagi Cawako Padang nomor urut 2 Muham­mad Iqbal dan Cawawako Amas­rul. Karena, bukan hanya men­jadi ajang bagi para pa­sangan calon untuk mem­pre­sentasikan visi dan misi me­reka, tetapi juga momen penting bagi generasi muda untuk me­nun­jukkan peran aktif mereka dalam politik.

Salah satu sosok yang men­curi perhatian dalam acara ter­sebut adalah Khalid, seorang remaja yang berusia 17 tahun dan koordinator lapangan (Kor­lap) pemenangan untuk paslon yang didukung penuh Wali Kota Padang dua periode Mah­yeldi Ansharullah, yaitu Iqbal Amasrul. Dia terlihat mencolok karena sangat aktif dalam memberikan arahan untuk yel-yel pa­sangan yang diusung PKS dan Partai Demokrat ini.

Khalid malam itu hadir bukan hanya sebagai pendukung, tetapi berperan aktif memandu para pendukung Iqbal-Amasrul. Aktif dalam meneriakkan yel-yel, menciptakan suasana yang semarak dan energik. Dengan semangat dan de­di­kasi­nya, ia memastikan bahwa semua pendukung tetap tertib. Iqbal-Amasrul memang menguasai debat malam itu.

Penunjukan Khalid da­lam memegang peran sentral di tim pemenangan oleh Iqbal-Amasrul patut di­apre­siasi. Apalagi mengingat paslon lain terkesan hanya memanfaatkan na­ma generasi Z tanpa bersentuhan langsung dengan me­reka. Keberadaan Khalid sebagai generasi Z yang­ terlibat langsung da­lam proses politik menunjukkan be­tapa pentingnya peran anak muda dalam membangun masa depan kota Padang.

Khalid diketahui merupakan bagian dari Padang Mabar, sebuah komunitas anak muda yang mendukung Iqbal-Amasrul. Komunitas ini memiliki visi untuk menjadikan anak muda di kota Padang lebih maju dan aktif dalam berbagai aspek, termasuk politik. Tag­line “Maju Kotanya, Baha­gia Anak Mudanya” men­jadi simbol semangat kola­bora­tif antar generasi untuk men­ciptakan kota yang tidak ha­nya ber­kem­bang, tetapi ju­ga nyaman dan menyenangkan bagi semua, khu­susnya bagi generasi muda.

Iqbal mengatakan, keterlibatan generasi muda tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyaknya po­pulasi mereka menjadikan kebutuhan dan keinginan mereka juga harus diakomodir oleh tim yang berisi individu-individu seusia me­reka. Suara anak muda sangat berarti dalam menentukan arah kebijakan dan pem­bangunan yang akan diambil oleh calon pe­mim­pin.

“Dengan melibatkan ge­ne­rasi muda dalam proses pemenangan calon pe­mim­pin, harapannya akan ter­cipta kota Padang yang le­bih baik, yaitu suara dan aspi­rasi anak muda diper­tim­bangkan dan dihargai,” katanya.

Anggota F-PKS DPRD Padang Mulyadi Muslim menambahkan, anak muda adalah harapan bagi Kota Padang untuk lebih baik lagi di masa depan. Melibatkan anak muda dalam kegiatan pembangunan adalah langkah paling tepat untuk pembangunan daerah. Karena di tangan mereka kota ini akan dikelola di masa mendatang.

Mulyadi Muslim mengatakan, kenakalan remaja dalam bentuk tawuran di Kota Padang sudah mencapai kondisi darurat. Anak-anak usia SMA bahkan SMP telah membentuk geng-geng mereka sendiri, merencanakan perkelahian secara terstruktur, sistemik, dan masif.

“Bukti dari hal ini terlihat dari semakin sering dan intensnya tawuran yang terjadi, sementara aparat seperti kepolisian dan Satpol PP Kota Padang sering kewalahan dan kecolongan dalam mengantisipasi hal ini. Jadi, langkah Iqbal-Amasrul ini dalam melibatkan anak muda da­lam kegiatan perkotaan bisa menekan angka kena­ka­lan remaja yang bisa be­rujung tindakan pidana,” kata Sekretaris MUI Kota Padang ini. (*)

 

Exit mobile version