Amasrul Maelo Pukek di Pasia Nan Tigo, Tekankan Pentingnya Pengelolaan Perikanan Lokal

MAELO PUKEK— Cawawako Padang nomor urut 2 Amasrul, ikut langsung dalam kegiatan maelo pukek (menarik jala ikan) bersama nelayan di kawasan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

PASIA NAN TIGO, METRO–Calon Wakil Wali Kota (Cawawako) Padang nomor urut 2 Amasrul ikut langsung dalam kegiatan maelo pukek (menarik jala ikan) bersama nelayan di kawasan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Ta­ngah, Kota Padang, Senin (28/10). Pukek (jala) ditarik oleh sekelompok nelayan, secara perlahan-lahan dengan ber­jalan mundur.

Maelo pukek ini me­rupa­kan cara nelayan tradi­sional di sepanjang pantai Padang untuk menangkap ikan di pinggir laut. Serta maelo pukek bentuk dari kekompakan, karena butuh banyak orang yang me­narik tali jaring hingga ke pinggir pantai.

Amasrul menyampaikan, pengelolaan ikan ha­rus dibangun di Kota Pa­dang, potensi ikan sangat tinggi. Namun pengelola ikan belum berdiri di Kota Padang. “Pantai Pasir jambak ini memiliki potensi perikanan yang sangat banyak yang harus dikelola secara baik,” ujar mantan Camat Koto Tangah ini.

Amasrul yang pernah menjadi lurah di beberapa Kelurahan di Koto Tangah juga begitu terkejut karena ada banyak ikan di kawasan Pantai Pasir Jambak, namun pengelolaan ikan serta pembekuannya ada di Bukittinggi. Tentu membuat biaya produksi tinggi dan merugikan nelayan dan semua yang terlibat dalam pekerjaan ini.

Setelah mamukek, hasil dari ikan yang didapat nelayan melalui pukek dimasak dan dinikmati secara bersama-sama. Kenikmatan tersendiri terpancar dari warga yang kut balanjuang bersama calon Wakil Wali Kota Padang Amasrul.  “Alhamdulilah, kebersamaan inilah yang harus kita jaga dan lestarikan,” kata mantan Sekda Padang era Wali Kota Pa­dang Mahyeldi.

Sebagai calon Wawako, Amasrul menekankan pen­tingnya perikanan lokal di Kota Padang. Karena pan­jang­nya garis pantai dan tingginya minat warta mengonsumsi ikan. “Kami akan berupaya memastikan warga yang bergerak di bidang pe­­­­rikanan punya akses per­­­mo­­dalan yang baik. Pin­ja­man tanpa bunga yang men­­­­jadi andalan pa­sa­na­ngan Iqbal-Amas­rul,” katan­ya.

Amasrul mengatakan, selain pertanian, perikanan baik nelayan atau perikanan darat adalah penunjang ekonomi di Kota Padang. Sektor perikanan memiliki peran dalam menyediakan pangan, lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Baik sebagai nelayan, atau memiliki tambak dan kolam ikan air tawar.

Dikatakannya, Padang mempunyai beberapa pe­nunjang perekonomian se­perti pertanian, perikanan, perikanan dan perdagangan. Pasangan Iqbal dan Amasrul mempunyai program-program untuk mengangkat sektor-sektor pe­rekonomian tersebut.

“Kita harus buat pengolahan ikan, sektor pertanian harus ditingkatkan dan untuk membantu UMKM di sektor perdagangan, kami memiliki program pinjaman UMKM tanpa bunga. Sektor perekonomian ha­rus di­du­kung penuh pemerintah untuk terus bangkit. Sebab, bang­kitnya sektor perekomian akan mengurangi ting­kat kemiskinan di Kota Pa­dang,” katanya. (*)

Exit mobile version