PADANG, METRO —Gempa maut yang menggoncang Kota Padang berkekuatan 7,6 skala Richter pada 15 tahun yang lalu, tepatnya pada 30 September tahun 2009 silam, Pemerintah Kota (Pemko) Padang mengadakan acara peringatan tahunan.
Peringatan pada tahun ini, mengangkat tema “Lebih Baik Kita Siap Tetapi Tidak Terjadi Bencana, Daripada Bencana Terjadi Tetapi Kita Tidak Siap” sebagai bentuk mengambil hikmah dari peristiwa memilukan tersebut.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, mengatakan bahwa berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk memperingati musibah tersebut.
“Ini merupakan upaya kesiapsiagaan bencana secara menyeluruh, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah menanamkan rasa kesiapsiagaan bencana yang lama kelamaan mulai hilang,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, perlu dilakukan berbagai rangkaian kegiatan tersebut sebagai suatu elemen yang penting untuk membangun budaya kesiapsiagaan yang berkelanjutan di tengah-tengah masyarakat.
Sementara itu, Fauzi Bahar, selaku sejarah dan Walikota Padang saat itu, dalam kesempatan tersebut, mengatakan bahwa di momentum ini, agar dijadikan sebagai mitigasi hari kesiapsiagaan bencana, dan terus berlatih saat menghadapi kebencanaan.
“Mari kita bekali anak cucu kita, untuk menghadapi kebencanaan. Sebetulnya bukan gempanya yang membuat kita meninggalkan, tetapi kontruksi bangunan kita yang tidak kokoh,” katanya.
“Mari kita selalu berlatih, dan berlatih untuk menghadapi bencana, kita tidak tahu apalagi hari ini isu megatrust yang dikeluarkan makin nyaring hari ini,” katanya.
Plt. Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, menyarankan agar pelajaran tentang kesiapsiagaan bencana ini masuk kedalam muatan lokal di sekolah-sekolah yang ada di Kota Padang, dan Sumbar pada umumnya.