Peringatan Gempa 30 September Tetap Digelar di Tugu Gempa

TUGU GEMPA— Pj Wako Padang Andree Algamar, saat melakukan peninjauan monumen Tugu Gempa, di samping Museum Adityawarman, Sabtu (8/9).

BD.KANDUANG, METRO–Pemko Padang mengkonfirmasi akan tetap memperingati bencana gempa 30 September 2009 dengan menggelar kegiatan di Tugu Gempa, di samping Museum Adityawarman. Peringatan ini menandai 15 tahun sejak gempa dahsyat meluluh­lan­takkan Kota Padang.

“Tahun ini, kami kembali mem­peringati Gempa 30 September 2009. Peringatan ini sudah memasuki tahun yang ke-15,” kata Kepala Pelak­sana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pa­dang, Hendri Zulviton, Sab­tu (7/9).

Peringatan tersebut, katanya, merupakan bagian dari kegiatan Hari Ke­siap­­siagaan Bencana (HKB) yang bertujuan me­ng­ingatkan kembali akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, serta melatih masyarakat agar selalu waspada dan siap ketika bencana datang.

Pada 30 September men­datang, berbagai kegiatan akan digelar, termasuk tabur bunga di Tugu Gempa, upacara, dan pembunyian sirine sebagai simbol memperingati tra­gedi tersebut.

“Selain sebagai pengingat sejarah, HKB juga dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja,” katanya.

Tidak hanya itu, BPBD Kota Padang juga menyelenggarakan berbagai kegiatan dan lomba terkait kesiapsiagaan bencana.Di antaranya, lomba video kesiapsiagaan bencana, lomba video mars tangguh antar Kelompok Siaga Bencana, serta lomba ke­siap­sia­gaan untuk pelajar ting­kat SD dan SMP.

Sebagai bagian dari kampanye kesiapsiagaan, BPBD juga menggelar talkshow di radio, simulasi evakuasi tsunami (tsunami drill), kuliah umum tentang kebencanaan, dan penyebaran poster serta imbauan melalui media sosial dan langsung kepada masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Kota Padang semakin siap dan tanggap dalam menghadapi bencana,” ungkapnya. (brm)

Exit mobile version