Hadapi Ancaman Megathrust Mentawai, Pemko Padang Optimalkan Penggunaan Shelter Tsunami

TINJUAU SHELTER TSUNAMI— Pj Wali Kota Padang, Andree Algamar, meninjau Shelter Darussalam di Kelurahan Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sabtu (7/9). Ia meminta warga tetap memelihara shelter yang sudah ada.

AIAPACAH, METRO–Pemerintah Kota (Pemko) Pa­dang semakin memperkuat lang­kah mitigasi menghadapi potensi bencana alam, termasuk ancaman Megathrust Mentawai.

Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, menegaskan hal ini saat meninjau Shelter Darus­salam di Kelurahan Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sabtu (7/9).

Andree menjelaskan bahwa risiko gempa dan tsunami akibat Megathrust Mentawai bukanlah hal baru dan sudah menjadi perhatian nasional.

“Kita harus memperkuat mitigasi, tidak hanya dengan latihan evakuasi, tetapi juga dengan mengambil langkah-langkah konkret, termasuk memperkuat fasilitas penting yang mendukung kesiapsiagaan bencana,” jelas Andree.

Andree mengatakan, risiko gempa dan tsunami akibat Megathrust Mentawai bukanlah isu baru. “Ini sudah menjadi isu nasional. Sebab itu, kita harus kembali memperkuat mitigasi. Selain latihan evakuasi, kami harus mengambil berbagai langkah konkret, termasuk memperkuat fasilitas vital yang mendukung kesiapsiagaan bencana,” katanya.

Dalam kunjungannya, Andree menginstruksikan agar Shelter Darussalam dioptimalkan kembali. Ia meminta Kecamatan Koto Tangah segera bergerak cepat dalam mengelola shelter tersebut, memastikan agar fasilitas tersebut selalu terjaga, bersih, dan siap pakai sesuai dengan fungsinya.

“Di sini bisa diadakan berbagai kegiatan, misalnya senam bersama, pertemuan masyarakat, pa­sar pabukoan saat Ramadhan, helatan pernikahan. Optimalkanlah shelter untuk kegiatan keramaian agar masyarakat familiar dengan tempat ini,” katanya.

Shelter ini juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan masyarakat, seperti senam bersama, pertemuan warga, pasar Ramadhan, dan perhelatan pernikahan, dengan tujuan agar masyarakat semakin akrab dengan lokasi shelter dan memahami perannya dalam kesiapsiagaan bencana.

“Mari kita rawat shelter yang ada. Kita optimalkan dan bersihkan. Termasuk menjadikan shelter sebagai tempat yang familiar oleh masyarakat,” imbau Andree.

Selain pengoptimalan shelter, Pemko Padang juga telah memperbarui rambu-rambu jalur eva­kuasi dan memasang sirine peringatan tsunami di berbagai titik strategis. Shelter Darussalam di Kelurahan Bungo Pasang bukan satu-satunya, ada juga Shelter Nurul Haq di Komplek Jondul 4 Parupuk Tabing Koto Tangah dan Shelter Wisma Indah Warta Bunda di Ulak Karang Utara.

Andree menekankan bahwa informasi terbaru dari BMKG mengenai potensi Megathrust Menta­wai harus dipahami sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan ma­sya­ra­kat, bukan untuk me­nakut-na­kuti.

“Pengumuman terbaru BMKG mengenai potensi Megathrust Mentawai bertujuan untuk mening­katkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyara­kat­, bukan untuk menakut-na­kuti,” pungkas Andree. (brm)

Exit mobile version