Kampanye Gerakan Stop Boros Pangan, Upaya Menjaga Ketahanan Pangan dan Lingkungan

RAPAT BULANAN— Rapat Staf Bulanan Pemko Padang yang digelar di Aula Bagindo Aziz Chan, Kantor Balai Kota Aia Pacah, Jumat (23/8) pagi.

PADANG, METRO–Pemerintah Kota (Pemko) Padang mulai gencar menggalakkan kampanye “Gerakan Stop Boros Pangan” untuk mengurangi pemborosan makanan di kota ini.

Kampanye ini bertujuan untuk mengajak warga Kota Padang agar lebih bijak dalam mengelola ma­kanan dan mengurangi sisa-sisa makanan yang menjadi sampah.

Penjabat Wali Kota Pa­dang, Andree Harmadi Algamar, mengungkapkan pentingnya gerakan ini dalam Rapat Staf Bulanan Pemko Padang yang digelar di Aula Bagindo Aziz Chan, Kantor Balai Kota Aia Pacah, Jumat (23/8) pagi.

“Gerakan stop boros pangan ini adalah salah satu program yang mendapat perhatian serius dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), mengingat tingginya angka pemborosan pangan di Indonesia,” ujarnya.

Menurut data dari Bapanas, setiap tahunnya ada sekitar 23 hingga 48 juta ton makanan yang terbuang menjadi sampah di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya merugikan ekonomi dengan kerugian sekitar Rp213 triliun hingga Rp551 triliun, tetapi juga menyia-nyiakan makanan yang sebenarnya bisa mencukupi kebutuhan 61 hingga 125 juta orang.

“Gerakan ini harus dioptimalkan. Saya menginstruksikan kepada seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan lurah untuk mensosialisasikan gerakan ini secara masif dan terukur kepada masyarakat. Kita perlu merumuskan langkah-langkah konkret dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Sebagian besar sampah yang kita hasilkan setiap hari adalah sisa makanan,” tambah Andree.

Andree juga menyoroti kebiasaan masyarakat yang cenderung membeli atau mengambil porsi makan yang berlebihan. Padahal, kesadaran dan kebijaksanaan dalam mengonsumsi makanan sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan dan mengurangi dampak buruk pemborosan terhadap ling­kungan dan ekonomi.

Lebih lanjut, Andree memberikan beberapa tips untuk mengurangi pemborosan pangan.

“Konsumsi bahan makanan sesuai kebutuhan, susun rencana menu makanan yang akan dimasak (meal plan), dan simpan makanan dengan baik sesuai karakteristiknya,” tuturnya.

Dia juga mengingatkan untuk belanja bahan makanan sesuai kebutuhan, mengolah kembali maka­nan yang berlebih, dan membagikan makanan yang berlebih kepada yang membutuhkan. (brm)

Exit mobile version