3 Kecamatan Terdampak Kekeringan akibat Kemarau

PENYALURAN AIR BERSIH— Petugas BPBD Kota Padang menyalurkan air bersih di beberapa titik lokasi dan rumah warga yang terdampak kekeringan akibat kemarau.

PADANG, METRO–Badan Penanggulangan Bencana Da­erah (BPBD) Kota Padang, mengungkapkan kekeringan yang terjadi dalam dua pekan terakhir, karena merupakan lokasi yang belum terakses layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Dari pemetaan diketahui kekeringan itu terjadi di daerah-daerah yang belum terakses oleh layanan PDAM, sementara daerah lain yang dilayani oleh PDAM tidak mengalami kekeringan,” kata Kepala BPBD Padang Hendri Zulviton.

Menurutnya, karena tidak terakses dengan PDAM Padang maka sumber-sumber air yang selama ini diandalkan oleh warga seperti sumur dan sejenisnya menjadi kering karena kemarau panjang.

“Akibatnya warga di lokasi tersebut kesulitan memperoleh air bersih karena sumber air yang dipakai selama ini kering akibat kemarau pan­jang,” jelasnya.

Berdasarkan pemetaan BPBD kekeringan terjadi beberapa titik yaitu di kawasan Mustika III, Berlian Raya III, dan Masjid Kelurahan Pegambiran Ampalu Nan XX Untuk kawasan Lubuk Begalung.

Kemudian di RT 06 RW 01, RT 03 RW 02 Kelurahan Padang Besi, Kecamatan Lubuk Kilangan. Sedangkan di Kecamatan Padang Selatan kekeringan dialami oleh warga di Jalan Belawan, Rawang, Sebarang Pambayan, dan Bukit Gado-gado.

Kendati demikian, lanjut Hendri lagi, pihak BPBD tetap memberikan layanan kepada warga di kawasan tersebut demi memenuhi kebutuhan air mereka.

Ia mengatakan, BPBD Padang sejak Sabtu (27/7) telah melakukan penyaluran air kepada warga di titik-titik itu setiap harinya, bahkan sampai malam hari.

“Prioritas utama dari BPBD adalah menyalurkan air kepada warga yang membutuhkan bantuan air karena mengalami kekeringan,” jelasnya.

Ia menyebutkan, terhitung dari Sabtu (27/7) hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan 70 ton lebih air kepada warga yang terdampak kekeringan. “Sampai sekarang kami masih terus menyiagakan personel serta mobil tangki yang siap bertugas ketika ada permintaan air dari warga melalui ketua RT atau kelurahan,” jelasnya.

Ia menjelaskan, kekeringan yang terjadi di sejumlah lokasi tersebut merupakan dampak kemarau panjang yang terjadi di Padang. Pada bagian lain, BPBD Padang mengimbau warga agar bisa menghemat penggunaan air di tengah musim kemarau saat ini.

Selain itu juga diminta untuk memperhatikan instalasi listrik, serta benda atau barang yang dapat menyulut kebakaran.

Tiga Kecamatan Terdampak Kekeringan akibat Kemarau

Di sisi lain, BPBD menyebutkan kekeringan terjadi di sejumlah lokasi di tiga kecamatan yang ada di kota setempat sejak Sabtu (27/7) hingga saat ini. Tiga kecamatan tersebut adalah Lubuk Kilangan, Padang Selatan, dan Lubuk Begalung.

Di Lubuk Begalung kekeringan terjadi di kawasan Mustika III, Berlian Raya III, dan Masjid Kelurahan Pegambiran Ampalu Nan XX dengan jumlah warga terdapat mencapai 553 kepala keluarga (KK).

Di Kecamatan Lubuk Kilangan kekeringan terjadi di Padang Besi dengan jumlah warga terdampak mencapai 353 KK.

Sedangkan di Kecamatan Padang Selatan kekeringan dialami oleh warga di Jalan Belawan, Rawang, Sebarang Pambayan, dan Bukit Gado-Gado dengan jumlah warga terdampak mencapai 368 KK.

Hendri mengatakan untuk mengatasi kekeringan yang dialami oleh warga tersebut pihaknya menyiagakan personel untuk menyalurkan air bersih setiap harinya.

Ia mengemukakan mekanisme untuk meminta penyaluran air bersih warga bisa melapor kepada Ketua Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW) yang diteruskan ke kelurahan kemudian ke BPBD.

Pihaknya masih terus memantau perkembangan terkini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca, namun puncak kemarau diprediksi hingga Agustus 2024. (brm)

Exit mobile version