Khusus listrik gratis untuk masjid-mushalla ini, kata Anggota Komisi VI DPR yang membidangi BUMN ini, mungkin juga bisa disinkronkan dengan TJSL (tanggung jawab sosial dan lingkungan) atau CSR (corporate social responsibility) BUMN, utamanya PLN yang mengelola listrik negara. “Yang jelas, kita akan pastikan program ini bisa direalisasikan,” katanya.
Sebelumnya, Hendri-Hidayat pada Pilkada Kota Padang 2024 ini bertekad akan mempersembahkan program dan kinerja yang langsung menyentuh kebutuhan dasar warga Kota Padang. Misalnya di sektor pendidikan, kesehatan, penguatan perekonomian rakyat dan keagamaan, serta budaya.
Khusus keagamaan, Hendri-Hidayat akan menggulirkan program subsidi berupa pembayaran tagihan listrik gratis untuk seluruh masjid dan mushalla. Tujuannya, untuk membantu mengurangi beban pengurus dan jamaah dalam membayar tagihan listrik setiap bulannya. Di Padang terdata 1.525 masjid dan musala, terdiri dari 686 masjid dan 839 mushalla.
Seperti diketahui, Pilkada Padang kemungkinan akan diikuti minimal tiga pasangan calon. Selain Hendri-Hidayat yang diusung PAN-Gerindra dengan 12 kursi (Gerindra 7, PAN %), ada M Iqbal-Amasrul yang didukung PKS dan Demokrat. Pasangan ini sudah mencukupi dengan PKS 7 dan Demokrat 4. Sementara, kemungkinan ada pasangan Fadly Amran dan Maigus Nasir yang didukung NasDem (7) dan Golkar (5).
Artinya, masih ada sisa kursi lainnya, PKB (4), PDIP (3), PPP (2) dan Partai Ummat 1 Kursi. Dengan 10 kursi, masih akan terbuka poros keempat, meski Ekos Albar sudah menyatakan mundur. Dengan waktu pendaftaran yang masih bersisa sekitar satu bulan, diperkirakan kursi terakhir ini juga akan memunculkan kejutan, karena sempat mendeklarasikan siap mengusung pasangan calon juga. (*)