“Kami warga jalan Djamaluddin Wak Ketok dan Sumua Gadang, tiap malam dihantui rasa takut. Terkadang pada malam malam tertentu, binatang melata itu muncul. Bahkan beberapa ekor ternak warga seperti ayam sering hilang begitu saja. Kami yakin, ternak di mangsa ular piton,” kata Syarial.
Diakui Syahrial, bahwa beberapa tahun lalu dirinya pernah memanggil pawang ular. Namun saat berada di lokasi, ular itu tak juga ditemukan.
“Kami yakin, ular itu masuk ke lubang sungai yang diperkirakan memiliki panjang sekitar tiga meter. Sangat sulit bagi kami menjangkaunya,” tutur Syahrial.
Tapi upaya warga yang dikomandoi langsung Lurah Pisang Deswarman sudah dilakukan. Namun hingga kemarin ular belum ditemukan.
Menurut dia, pihak kelurahan bersama warga berharap bantuan dari Dinas Kebakaran untuk membantu menangkap ular tersebut. Pasalnya di lokasi juga ada sarang tabuan tanah sebesar karung beras yang juga berbahaya.
“Kami berharap Dinas Pemadam Kebakaran untuk dapat ke lokasi. Dua hari lalu, kami sudah menghubungi Damkar dan mereka datang, namun sesampai di lokasi, tidak bisa dilakukan pencarian karena penuh semak dan ada sarang tabuan tanah. Sarang tabuan tanah ada di pohon kelapa di bawahnya persis sungai kecil tempat lokasi ular bersembunyi. Untuk itu kami berharap kedatangan tim ke lokasi,” pintanya. (ped)
















