Andree menuturkan, pada 19 Juli 1947, saat perjalanan ke Bukittinggi, Bagindo Aziz Chan dicegat oleh serdadu Belanda dan dihabisi di pertigaan Simpang Kandih yang kini dikenal sebagai Simpang Tinju.
Ia berharap, nilai patriotisme yang dimiliki oleh Bagindo Aziz Chan dalam memperjuangkan Kota Padang dapat diterapkan. Sehingga apa yang dicita-citakan Bagindo Aziz Chan dapat tercapai dan terwujud.
Setelah 4 tahun vakum ujar Andree, saat ini Pemko Padang bisa memunculkan kembali kegiatan napak tilas yang sempat terhenti akibat pandemi covid-19. Tujuannya, untuk menghormati dan menghargai perjuangan Bagindo Aziz Chan dan mengenang jejak perjuangannya di Kota Padang.
Beragam kegiatan mulai dari napak tilas, museum rumah kelahiran, upacara peringatan dan ziarah makam ke Taman Makam Pahlawan Gulai Bancah, Bukittinggi. (brm)




















