Antisipasi Aksi Tawuran, Gubernur Ingatkan Orang Tua Awasi Anak-anak Malam Hari

SOSIALISASI UKS— Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menghadiri kegiatan Sosialisasi UKS Tahun 2024, Jumat (28/6) di salah satu hotel di Kota Padang.

PADANG, METRO–Menyikapi maraknya aksi tawuran yang terjadi akhir-akhir ini, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi An­sha­rullah menyatakan, kesia­pan Pemprov Sumbar men­du­kung pemerintah kabupaten kota bersinergi melakukan pe­nga­wasan.

“Kita di provinsi sangat siap berikan dukungan sinergi de­ngan Satpol PP Kabupaten Kota lakukan pengawasan bersama-sama,” terang Mahyeldi, usai kegiatan Sosialisasi UKS Tahun 2024 bertajuk “Implementasi Gerakkan Sekolah Sehat (GSS) De­ngan Mengoptimalkan Pe­ran Usaha Kesehatan Se­kolah (UKS) Pada Satuan Pen­didikan”, Jumat (28/6) di salah satu hotel di Kota Padang.

Mahyeldi mengungkapkan, mereka yang melakukan tawuran umumnya pa­da malam hari. Untuk bisa me­minimalisir tawuran di ka­langan pelajar dan gene­ra­si muda, perlu perha­tian ber­sama. Terutama orang tua.

“Orang tua harus peduli kepada anaknya, kalau anak jam 11 sampai jam 12 malam masih belum pulang, pastikan anaknya jangan di luar lagi. Aktivitas tawuran jam-jam segitu,” tegasnya.

Mahyeldi juga meminta masyarakat untuk mengawasi. Masyarakat kalau melihat ada anak-anak ber­­kumpul, harus dinasehati dan ajak pulang. Petugas juga harus memberikan perhatian untuk me­lakukan pencegahan.

“Jadi untuk mengatasi tawuran ini tidak bisa sendiri-sendiri. Semua harus sinergi, orang tua, ninik-mamak masyarakat dan pemuda harus peduli. Kalau ada yang aneh-aneh tidak tentu arah segera ditindaklanjuti,” tegasnya.

Mahyeldi juga mengapresiasi yang dilakukan Pemko Padang dalam me­nga­tasi tawuran. “Kita lihat ada di Kota Padang mela­kukan membina pelajar yang terlibat twuran dengan melibatkan Batalyon. Ini sebenarnya sudah dilaksanakan sejak 2017. Sekarang dilaksanakan lagi,” terangnya.

Bahkan, terang Mah­yeldi, Pemprov Sumbar juga telah mendeklarasikan gerakkan peduli perhatian generasi muda beberapa waktu lalu. Gerakkan ini ditandatangani sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Salah satu perhatian dari gerakkan ini menghadapi ancaman tawuran dan narkoba di kalangan generasi muda.

“Jika orang tua tidak mampu membina, pemerintah ikut mendukung mela­kukan pembinaan. Karena tawuran dan narkoba me­ru­pakan ancaman ke­pe­mim­pinan Indonesia ke depan dan ancaman terwujudnya Indonesia Emas 2045,” tegasnya. (fan)

Exit mobile version