“Jadi untuk mengatasi tawuran ini tidak bisa sendiri-sendiri. Semua harus sinergi, orang tua, ninik-mamak masyarakat dan pemuda harus peduli. Kalau ada yang aneh-aneh tidak tentu arah segera ditindaklanjuti,” tegasnya.
Mahyeldi juga mengapresiasi yang dilakukan Pemko Padang dalam mengatasi tawuran. “Kita lihat ada di Kota Padang melakukan membina pelajar yang terlibat twuran dengan melibatkan Batalyon. Ini sebenarnya sudah dilaksanakan sejak 2017. Sekarang dilaksanakan lagi,” terangnya.
Bahkan, terang Mahyeldi, Pemprov Sumbar juga telah mendeklarasikan gerakkan peduli perhatian generasi muda beberapa waktu lalu. Gerakkan ini ditandatangani sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Salah satu perhatian dari gerakkan ini menghadapi ancaman tawuran dan narkoba di kalangan generasi muda.
“Jika orang tua tidak mampu membina, pemerintah ikut mendukung melakukan pembinaan. Karena tawuran dan narkoba merupakan ancaman kepemimpinan Indonesia ke depan dan ancaman terwujudnya Indonesia Emas 2045,” tegasnya. (fan)