Sebagai sesama orang Lubuk Minturun, Fauzi Bahar melihat Braditi Moulevey sangat layak untuk memimpin Kota Padang. “Yah, kembali lagi, dia itu udah kenyang berorganisasi. Sehingga kemampuan dan manajerial Moulevey tak usah diragukan lagi. Saya juga kenal balik dengan keluarga besarnya. Kita lihat saja seperti apa perkembangannya nanti,” katanya.
Sementara itu, Braditi Moulevey mengaku masukan dan saran dari Fauzi Bahar yang ia terima sangat bagus dan bisa untuk diimplementasikan dalam niat baiknya maju menjadi kepala daerah.
“Saya fikir ini sangat bagus, masukan beliau juga kami butuhkan. Bagaimanapun, beliau cukup paham dengan persoalan Kota Padang karena pernah menjadi Wali Kota selama dua periode,” kata pria yang lama berkecimpung di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Padang itu.
Terkait dengan doa restu dan dukungan keluarga, kata Braditi Moulevey, niatnya maju sebagai Bakal Cawako Padang juga berawal dari dorongan orang terdekat dan keluarganya.
“Merekalah orang yang pertama kali mendorong saya untuk maju, sehingga saya merasa percaya diri dan yakin untuk ikut bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Padang ini. Saya akan bekerja semaksimal dan sebaik mungkin jika amanah ini diberikan oleh masyarakat selama lima tahun ke depan,” tutur Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) kelahiran Padang, 7 Januari 1982 tersebut.
Braditi Moulevey merupakan anak dari pasangan Sidi Didi Tilkambas dan Bonita. Keluarga besar Braditi Moulevey bermukim di kawasan Tabing dan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah.
Dia diketahui juga memiliki pandam pekuburan keluarga di Lubuk Minturun. Keluarga besarnya merupakan tokoh masyarakat pada era 90-an, yaitu Nazif Lubuk (Acip), Syafril Lubuk (Bujang) dan Makmur Lubuk (Tince).
Keluarga besar orang tua Braditi Moulevey juga ada bermukim di Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumbar.
Sementara sang ibu, Bonita, memiliki keluarga besar di Marapalam dan Parak Karakah, Kecamatan Padang Timur, Tanjung Saba, Pegambiran, Kecamatan Lubuk Begalung. Pandam pekuburan orang tua perempuannya berada di Banuaran, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. (*)