Ungkap Maktab VIP Berantakan, Andre Rosiade: Cek Asosiasi Travel Haji Indonesia!

PADANG, METRO–Persoalan tenda tidak hanya terjadi pada jemaah haji reguler. Jemaah haji yang berangkat lewat jalur furoda VIP juga terpaksa tidur di lorong karena tidak mendapatkan tempat tidur.

Hal ini diungkap oleh Andre Rosiade, jemaah furoda yang juga anggota Komisi VI DPR-RI Fraksi Partai Gerindra. Di Mina, Andre Rosiade menempati ten­da VIP di Maktab 115.

“Maktab VIP 115 berantakan. Pertama, banyak jemaah telantar, nggak dapat sesuai haknya, tempatnya di tenda karena overload. Banyak (jemaah) yang tidur di lorong luar tenda,” kata Andre Rosiade kepada wartawan, Selasa (18/6).

Selain tidak mendapatkan tenda, Andre Rosiade mendapati antrean jemaah di toilet yang cukup panjang hingga berjam-jam. “Maktab 115 itu, antara orang dengan WC nggak manusiawi jumlahnya. Bah­­kan, sebelum Subuh, itu jemaah bisa antre 2 jam masuk ke toilet,” tuturnya.

Andre tidak mengeta­hui pasti apa penyebab tendanya itu melebihi kapasitas yang seharusnya. Andre Rosiade mendorong pemerintah berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi memeriksa pengelola maktab untuk mengetahui persoalan apa yang terjadi.

Ketua DPD Partai Gerindra Sumatra Barat itu juga meminta Kementerian Agama (Kemenag) RI memeriksa pihak asosiasi travel haji Indonesia.

“Overload penyebabnya apa, nah kita minta Menag berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi untuk memeriksa itu pengelola Maktab 115 dan cek asosiasi travel haji Indonesia,” katanya.

“Kenapa ini berma­sa­lah? Udah nggak dapat hak­nya, tempat tidurnya nggak dapat, lalu WC-nya jarang banget,” tambahnya.

Andre Rosiade mengatakan jemaah furoda khu­sus tidak mendapatkan fasilitas sesuai haknya, padahal sudah mengeluarkan biaya yang mahal. “Banyak jemaah yang ngem­per di luar, kan mereka ini jemaah VIP, bayar lebih mahal dari jemaah ONH Plus,” ucapnya.

Ia kembali mendesak pemerintah berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi untuk memeriksa lebih lanjut terkait karut-marut tenda jemaah ini.

“Ini perlu dibantu pemerintah untuk dievaluasi dengan pemerintah Saudi untuk memeriksa pengelola maktab dan asosiasi travel kita yang bekerja sama untuk pembagian wilayah di 115 itu,” sebutnya. (*)

Exit mobile version