Program SLI dari BMKG, Petani Diberi Pengetahuan Klimatologi, Iklim dan Tanaman

SEKOLAH LAPANG IKLIM— Pj Wako Andree Algamar menghadiri program SLI yang diinisiasi BMKG bekerjasama dengan BPTPH Sumbar, di RT 3 RW 1, Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Selasa (11/6).

LUKI, METRO–Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Harmadi Algamar mengapresiasi Program Sekolah Lapangan Iklim (SLI) yang diinisiasi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geo­fisika (BMKG), bekerjasama dengan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Sumatera Barat.

Program yang diterapkan pertama kali di Kota Padang ini diaplikasikan melalui  Kelompok Tani Faperta, yang dilaksanakan di RT 3 RW 1, Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Selasa (11/6).

Program ini ditandai dengan penanaman benih padi perdana oleh Pj. Wali Kota Padang bersama Kepala Stasiun Klimatologi Sumatera Barat Heron Tarigan, Kepala UPTD BPTPH Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat (DPTPH-Sumbar) Af­nelly, Kadis Pertanian Yoice Yuliani, dan Camat Lubuk Kilangan Afrialdi Masbiran.

“Kami mengapresiasi program ini karena dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan para petani untuk beradap­tasi dengan dengan peru­bahan iklim di lingkungannya, sekaligus untuk menjaga ketahanan pangan,” ucap Andree Harmadi Al­ga­­mar.

Andree menam­bah­kan,­ program SLI diharapkan dapat mengurangi dam­­­pak buruk kejadian ekstrem cuaca (el nino) yang dapat mengakibatkan pe­nu­runan produksi pertanian. Selain itu juga dapat mengendalikan dan meminimalisir alih fungsi lahan sawah di Kota Padang.

“Kota Padang hingga saat ini masih ketergantungan suplai bahan kebutuhan pokok dari daerah tetangga. Untuk itu melalui program SLI dapat meningkatkan produksi pangan di Kota Padang. Dengan meningkatnya hasil pertanian maka perekonomian masyarakat juga akan me­ningkat,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Sumatera Barat Heron Tarigan mengatakan, melalui program SLI ini nantinya para petani akan diberikan pe­nge­tahuan  mengenai kli­ma­tologi, iklim dan tanaman, iklim dan OPT serta pengamatan dan praktek seperti  pengamatan kondisi iklim, fenologi tanaman dan hama penyakit tanaman yang dominan.

“Program SLI ini akan berlangsung selama satu musim tanam. Diperkirakan nanti akan berakhir pada September 2024, dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan dapat meningkatkan penghasilan petani,” ucapnya. (brm)

Exit mobile version