“Soal OTT saya sudah langsung bicaran dengan pak Menkominfo Budi Ari Setiadi dan pak Wayan Toni Supriyanto, Direktur Jenderal PPI (Penyelenggaraan Pos dan Informatika). Saya lihat Kementerian Kominfo oke soal aturan OTT. Tinggal aturan pernyempurnaan. Waktu itu sudah langsung disampaikan, saya lihat mubazir kalau ini dibahas terbatas. Tidak bisa mengurai bersama-sama,” kata Ketua DPD Gerindra Sumbar ini.
Jangan sampai, kata Andre, nanti Elon Musk untung banyak, sementara negara rugi. “Kita berharap dia investasi mobil listrik ke Indonesia, atau bikin pabrik baterai. Tapi baru akan, atau janji. Sementara dia sudah langsung ambil untung banyak dengan ‘jualan’ Starlink. Seharusnya Menkes kerja sama dengan Telkomsel soal jaringan Puskesmas. Pastinya Telkom bisa melayani 3.400 Puskesmas itu. Butuh Starlink atau cukup Telkom?” kata Andre kepada jajaran Telkom yang langsung menyatakan sanggup.
Kata Andre, Starlink sampai hari ini perusahaannya belum ada di Indonesia, kantor belum ada, belum bayar pajak, tapi sudah bisa dapat untung. “Saya tak mau menyalahkan pemerintah juga. Karena mungkin berharap Elon Musk berinvestasi,” kata Andre.
Untuk rapat gabungan itu, Andre menyebut, agenda pertama soal aturan OTT. Sudah dua tahun dia bicara tapi tak ada langkah konkretnya. Kedua soal Starlink, jangan sampai negara dirugikan. Telkom dan Telkomsel bangkrut, keamanan data kita juga rawan.
“Terkait perusahaan baru Telkom soal data center, jangan terlalu melibatkan asing. Cukup 15 persen maksimal. Karena kemampuan kita cukup. Supaya kita bisa atur sendiri perusahaan. Tidak diatur asing terus. Jangan sampai kita dibodoh-bodohin dengan melibatkan asing. Padahal kita tidak butuh asing. Mungkin hanya sekadar pemasaran produk saja. Kalau ada yang nekan, laporkan ke Komisi VI,” katanya. (*)
















