PADANG, METRO – Temuan beras rusak yang ada di gudang beras milik PT Sabang Marauke Persada yang berlokasi di Kelurahan Pasar Gadang, Kecamatan Padang Selatan, dipastikan bukan beras milik Bulog. Pasalnya, dari hasil pengecekan beras temuan yang rusak di gudang tersebut berasal dari Jawa.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bulog Divre Sumbar, Muhammad Anwar didampingi Kabid Operasional, M Yusuf. Anwar mengatakan pascasidak yang dilakukan oleh Wali Kota Padang, pihaknya sudah mengadakan pertemuan dengan Dinas Perdagangan dan juga pengelola gudang beras. Memang, PT Sabang Merauke Persada merupakan mitra Bulog.
”Perusahaan itu memang mitra kita yang masuk dalam kategori pedagang besar yang kedudukannya sebagai distributor. Kalau sebagai mitra, perusahaan itu sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan di Bulog. Sejak setahun belakangan menjadi mitra Bulog, untuk operasi pasar yang bertujuan stabilisasi harga,” ujar Anwar.
Anwar menjelaskan, beras rusak yang ditemukan dalam sidak itu bukan beras yang dibeli dari Bulog. Beras tersebut merupakan yang dibeli oleh perusahaan itu dari Jawa yang memang mengalami kerusakan akibat terkena air. Dari keterangan pengelola perusahaan, beras itu rencananya akan dikembalikan atau dimusnahkan.
”Beras yang rusak itu diangkut menggunakan kontainer dari Jawa dan pada saat pengangkutan berkemungkinan bocor sehingga terendam air. Kondisi beras yang rusak itu, sudah kering tetapi sangat rapuh. Jadi kata pengelola beras itu tidak untuk dijual, makanya ditutupi dengan terpal,” ungkap Anwar.
Anwar menambahkan, perusahaan tersebut melakukan pengambilan beras Vietnam di Bulog Sumbar untuk operasi pasar terakhir kali pada 1 Februari 2019 sebanyak 25 ton. Untuk menjadi mitra, salah satu persyaratannya distributor minimal harus mempunyai donline atau pedagang kecil sekitar 4 pedagang. Dan perusahaan itu sudah memiliki banyak donline untuk penyaluran beras.
”Perusahaan itu mengambil beras ke kita, beras dari Vietnam. Soal spanduk operasi pasar Bulog yang terpasang di truk milik perusahaan itu, distributor memang diwajibkan memasang di mobil. Sedangkan adanya beras Vietnam di sana, bisa saja itu sisa beras yang belum terjual,” tambah Anwar.
Anwar memastikan perusahan itu tidak melakukan penimbunan beras. Tetapi, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap perusahaan itu. Jika memang ada yang kurang bagus, dan merugikan Bulog, tentu pihaknya akan mengambil sikap dengan melakukan pemutusan mitra.
”Hasil pertemuan dengan Dinas Perdagangan Kota Padang dan setelah ditelusuri, ternyata memang izin gudang perusahaan tersebut belum memilikinya. Secara izin mereka cukup lengkap, hanya satu yang tidak ada yaitu izin gudang. Untuk aktifitas pergudangan sementara distop oleh Pemko Padang, sampai ada izin,” pungkas Anwar. (rgr)


















