PASIA NAN TIGO, METRO–Pantai Pasir Jambak, di Kelurahan Pasir Nan Tigo, Kecamatan Kototangah beberapa waktu belakangan terakhir kembali diterjang abrasi. Parahnya, pohon tembakau yang tumbuh di bibir pantai tumbang. Selain itu ombak besar yang menghempas membuat takut warga sekitar.
Seperti yang disampaikan warga setempat, Zaitul Ikhlas (49). Ia mengaku selama tinggal di sana sudah terjadi beberapa kali abrasi, namun abrasi yang terparah terjadi pada Selasa (28/5).
Dia menyebut, ombak yang menggulung mencapai ketinggian sekitar lebih kurang lima meter, yang kemudian menghempas di pohon-pohon kelapa yang berada di pinggir pantai.
“Selasa lalu puncaknya. Selama saya tinggal di sini, Selasa itulah yang membuat kami cemas melihat ombak. Sedangkan, pada kejadian Desember 2023 lalu saya masih bisa tertawa tetapi kali ini benar-benar menakutkan,” ungkapnya.
“Obak dengan gelombang setinggi lima meter memecah di pohon-pohon kelapa yang ada di pinggir pantai ini, saat itu, tidak ada yang berani berdiri di pinggir (pantai) ini,” lanjutnya.
Abrasi yang terjadi di pantai tersebut membuat daratan di pinggiran pantai makin hari makin tergerus. Zaitul memperkirakan daratan di tempat tinggalnya itu sudah dimakan laut sekitar 30 meter.
Sementara itu, Pj Wako Andree Algamar mengatakan bahwa, Pemko Padang sudah meminta BPBD turun ke lapangan, dan akan membuat surat untuk di kirim ke Balai Sungai dan Balai Pusat.
“Saya sudah minta BPBD turun ke lapangan, dan kita bikin surat ke Balai Sungai dan balai pusat, minimal akan kita pasang biotek untuk penanganan pertama,” ungkap Andree.
Selain itu, Pemko Padang juga akan menyurati BNPB Pusat untuk meminta dibuatkan tanggul pemecah ombak, sehingga ombak yang besar tidak sampai mengikis daratan.
“Selain itu BNPB juga akan kita surati untuk meminta dibuatkan tanggul pemecah ombak di pinggir pantai, mengingat ini merupakan kejadian yang berulang juga, saya harap penanganan lebih komprehensif,” pungkasnya. (brm)