“Aplikasi tersebut tujuannya untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, apakah itu perizinan, kesehatan dan informasi lainnya yang dibutuhkan masyarakat tentang program dan kinerja pemerintah,”kata Siti Aisyah.
Siti Aisyah menambahkan, secara kategori, indek SPBE Sumbar melonjak dari kategori baik 3,18 menjadi sangat baik yaitu 3.75. “Namun kita tidak boleh berpuas diri karena masih ada beberapa tantangan ke depan yang harus dihadapi, yaitu bagaimana meningkatkan pemberdayaan masyarakat digital agar dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat dan juga masalah blankspot,” lanjutnya.
Selain meningkatkan kerjasama program trasformasi digital dengan Kementerian Kominfo, kabupaten dan kota, menurut Siti Aisyah, pihaknya saat ini juga tengah mengembangkan kerja sama dengan universitas dan perusahaan. Banyak program yang sedang dan sudah kita siapkan seperti program 1000 start up, pengembangan infrastruktur dan taman digital, desa digital, dan lainnya.
“Pada akhirnya kita berharap smart city dan smart province dapat terwujud dan masyarakat dapat bersaing dalam menghadapi ekonomi digital,”pungkas Siti Aisyah.
Agenda SPBE Summit 2024 juga diisi dengan rangkaian kegiatan peluncuran jenama GovTech, dan penandatanganan komitmen 9 layanan SPBE prioritas.
Presiden RI Jokowi usai penyerahan penghargaan menegaskan bahwa birokrasi adalah melayani, bukan mempersulit apalagi memperlambat.
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menyampaikan, SPBE Summit 2024 merupakan tahapan menuju pelayanan publik Indonesia yang lebih mudah, cepat, transparan, dan layanannya bisa segera diakses masyarakat. (fan/adv)