Pj Wako: PT Semen Padang, Perusahaan yang Peduli Pencegahan Stunting

BANTUAN PASS— Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Dedi M Siddiq, menyerahkan secara simbolis bantuan Program Anak Stunting Semen Padang (PASS) untuk Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung dan Pauh, senilai 150 juta, kepada Pj Walikota Padang Andree Harmadi Algamar.

INDARUNG, METRO–Untuk mendukung program Generasi Emas 2045, PT Semen Padang yang merupakan bagian dari SIG sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) untuk tiga Keca­matan di Kota Padang, yaitu, Lu­buk Kilangan, Lubuk Begalung dan Pauh, menggelar Pelatihan Pe­ning­katan Kapasitas Tim Pen­damping Keluarga (TPK), Selasa (21/5) lalu.

Bertempat di Diklat PT Semen Padang, pelatihan yang diikuti oleh TPK di kecamatan yang berada di lingkungan peruasahaan PT Semen Padang itu, dibuka oleh Pen­jabat (Pj) Walikota Padang Andree Harmadi Algamar, dan  dihadiri  Kepala Unit CSR PT Semen Pa­dang, Dedi M Siddiq, Camat dan sejumlah Lurah di Lu­buk Kilangan, Pauh dan Lubuk Begalung.

Pelatihan tersebut, meng­hadirkan sejumlah na­ra­sumber di antaranya, Ke­pala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar dr. Lila Yan­war MARS, Kepala DP3AP2KB Kota Padang Eri Sandjaya, Teknikal Sistem Satgas Stunting Kota Pa­dang Budi Mulia, Kepala Kemenag Kota Padang Edy Ok­tafiandi, dan  Guru Besar Fakultas Pertanian Unand­ Prof.Dr. Ir. Puti Rau­dha Thaib, M.P.

Pada kesempatan itu Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Dedi M Siddiq menyerahkan secara simbolis bantuan Program Anak Stunting Semen Pa­dang (PASS) untuk Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung dan Pauh, senilai 150 juta, kepada Pj Walikota Padang Andree Harmadi Algamar.

Pj Wako Andree Harmadi Algamar mengapresiasi PT Semen Padang yang sejauh ini telah peduli terhadap stunting di Kota Padang, khususnya di Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung dan Pauh. Dan menurutnya, berbagai kegiatan pencegahan stunting yang selama ini dilakukan PT Semen Padang, semakin membuktikan bahwa PT Semen Padang sangat pe­duli terhadap permasalahan sosial di Kota Padang.

“Ini adalah bukti bahwa Semen Padang itu respek dan tanggap. Saya selalu yakin dengan tagline Semen Padang ‘Kami Telah Ber­buat Sebelum yang Lain­ Memikirkannya’. Untuk itu, saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Semen Padang yang telah peduli dan ikut berkolaborasi bersama pemerintah daerah dalam menekan angka stun­ting,” kata Andree.

Lulusan STPDN tahun 2004 itu juga menyampaikan bahwa permasalahan stunting bukan tanggung jawab pemerintah saja, tapi juga tanggung jawab bersama. Karena, perma­salahan tersebut tidak terlepas dari kebersihan ling­kungan dan kebutuhan gizi sejak 1000 hari pertama kehidupan yang dimulai sejak bayi dalam kandungan sampai berusia 2 ta­hun.

“Ini harus diperhatikan. Jangan sampai untuk beli kebutuhan gizi balita uangnya tidak ada, tapi untuk beli rokok ada. Ingat, risiko stunting itu berbahaya untuk masa depan anak. Stun­ting itu bukan hanya ukuran tubuh anak kerdil saja dan gizi buruk, stunting itu juga membuat otak anak lambat tumbuh. Ini harus diperhatikan oleh orangtua,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis mengatakan, pelatihan peningkatan kapasitas TPK ini merupakan program lanjutan dari tahun sebelumnya, yaitu program Cegah Stunting (Ceting).

“Ini tanggung jawab kita bersama dan program ini juga selaras dengan progam keberlanjutan perusahaan serta merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya. Program ini telah dimulai sejak 2022,” kata Iskandar.

Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Dedi M Siddiq menambahkan, PT Semen Padang berkomitmen penuh dalam penanganan Stunting sejak tahun 2022 lalu melalui PASS yaitu Program Anak Stunting Semen Padang dengan taggline Stunting Lewat Anak Sehat.

“Alhamdulillah, dari se­kian banyak kasus stunting di Lubuk Kilangan, Pauh dan Lubuk Begalung, angka wisudanya di atas angka wisuda nasional. Rata-rata 18-25 persen. Mudah-mudahan di tahun 2025 nanti, angka stunting di kecamatan di lingkungan Semen Padang ini bisa diturunkan lagi,” kata Dedi M Siddiq.

PT Semen Padang yang merupakan bagian dari SIG lanjutnya, akan selalu aktif untuk mendukung pro­gram Ceting di sekitar pe­rusahaan. Mudah-mudahan, berbagai upaya yang dilakukan PT Semen Pa­dang dalam menekan angka stunting ini, termasuk pelatihan peningkatan kapasitas TPK, dapat mengentaskan persoalan stun­ting yang merupakan salah satu permasalahan sosial di Kota Padang dan Indonesia pada umumnya.

“Untuk itu, kami juga berharap dukungan dari Pemko Padang. Mari kita bersama-sama untuk me­nye­lesaikan permasalahan sosial ini. Ke depannya, selain terus memberikan bantuan makanan tambahan untuk balita stunting dan ibu hamil, kami pun juga akan menyasar program-program lainnya yang bisa mengentaskan permasalahan stun­ting. Karena, preventif le­bih­ baik dengan reaktif,” ujarnya.

Teknikal Sistem Satgas Stunting Kota Padang Budi Mulia dalam materinya juga mengajak TPK untuk mengoptimalkan perannya. Mulai dari mendeteksi dini faktor resiko stunting, baik spesifik maupun yang sensitif, serta melakukan pendampingan dan surveilans melalui penyuluhan, fasilitas pelayanan rujukan, dan penerimaan bantuan sosial.

“TPK harus bekerja team work yang dikoordinir oleh bidan atau PKK untuk mengindentifikasi faktor resiko, serta memberikan pendampingan tidak hanya pada balita atau anak stun­ting, tapi juga kepada kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan dan anak usia 0-2 ta­hun. Ini harus dioptimalkan, sehingga ke depan dapat menurunkan prevalansi stunting,” katanya. (ren/rel).

Exit mobile version