LIMAU MANIS, METRO–Pendaftaran masuk Universitas Andalas (Unand) jalur Seleksi Mandiri (SIMA) resmi dibuka mulai Senin (27/5) hingga 24 Juni 2024 ini. Kuota penerimaan mahasiswa baru (Maba) jalur SIMA ini 2. 283 kursi, atau 39 persen dari total penerimaan Maba sebanyak 7. 500 Maba di tahun ini.
Wakil Rektor I Unand, Prof. Syukri Arief menjelaskan bahwa penerimaan Maba tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Katanya, penerimaan jalur SIMA Unand dibagi menjadi enam kelompok, yakni berdasarkan Kemampuan Akademik (SIMA akademik), berdasarkan prestasi unggul (SIMA Prestasi), untuk disabilitas (SIMA Disabilitas), berdasarkan kerjasama (Sima Kerjasama), Mahasiswa Internasional (SIMA Internasional) dan Kelas Internasional (SIMA Kelas Internasional).
Prof. Syukri Arief menegaskan pendaftaran SIMA Unand akan dimulai Senin (27/5) sampai 24 Juni 2024, pengumuman 7 Juli 2024, pendaftaran ulang pada 12 hingga 21 Juli 2024.
“Kita berharap mahasiswa yang dinyatakan lulus dapat melakukan pendaftaran ulang, agar kuota penerimaan mahasiswa Baru tidak terbuang sia-sia,” katanya.
Selain itu, Unand juga membuka BKSPTM-Barat, yaitu salah satu jenis seleksi masuk Unand untuk wilayah Sumatera secara keseluruhan dan khususnya kawasan barat Indonesia.
Sebagai perguruan tinggi negeri tertua di luar Pulau Jawa, Unand berkomitmen tidak menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) lebih dari 10 tahun silam.
“UKT mandiri secara prinsip sama, tidak ada kenaikan, tetapi di mandiri ada biaya pengembangan institusi (PI), mungkin biaya ini yang nantinya akan ada sedikit pergeseran,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga mengatakan biaya PI yang dibayarkan Maba tersebut akan berbeda di masing-masing jurusan, karena pengembangan institusi akan berbeda kebutuhannya masing-masing fakultas.
Alasan Unand tidak menaikkan UKT, ungkapnya adalah dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang belum begitu kuat, sehingga Unand mengambil kebijakan tidak menaikkan UKT.
“Pertimbangan ekonomi masyarakat belum begitu kuat. Selain itu, pimpinan juga melihat masih perlu melakukan diskusi lebih dalam dengan melibatkan mahasiswa. Mahasiswa berkeinginan untuk UKT jangan dinaikkan,” jelasnya. (brm)