Konsistensi Penanganan Jadi Kunci dalam Menekan Angka Stunting

PELATIHAN— Pj Wali Kota Padang Andree Algamar, membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, dan Pauh di Diklat PT Semen Padang, Selasa (21/5).

LUKI, METRO–Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar mengungkapkan bahwa konsistensi dalam melakukan penanganan adalah kunci utama dalam menekan angka stunting. Untuk itu, komitmen dan kebijakan dalam mengoptimalkan pelaksanaan program lintas sektoral secara ber­kesinambungan jadi hal wajib yang mesti dilakukan.

“Stunting ini adalah konklusi atau kesimpulan dari kesalahan-kesalahan yang kita lakukan,” kata Andree Algamar pada saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tim Pen­damping Keluarga (TPK) Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, dan Pauh di Diklat PT Semen Padang, Selasa (21/5).

Menurutnya, tugas pertama yang harus dilakukan adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.

“Kebersihan, ketertiban, dan kerapihan. Itu dulu yang harus sama-sama kita berikan pemahaman kepada masyarakat. Kalau ini baru saya percaya stunting ini bisa ha­bis,” tegas Andree Algamar.

Menurut dia, kader pen­damping stunting harus me­nunjukkan kinerjanya di tengah-tengah masya­ra­kat. Tidak hanya sibuk dengan teori, tapi aplikasi di lapangan harus jelas.

“Yang penting itu aksinya jelas dan bagaimana kita bermanfaat untuk ma­sya­rakat sekitar  Bertindak di lapangan, mengajak, bicara dan menyampaikan,” ujar dia.

Lebih lanjut, Andree Algamar menyebut bahwa perlu peran semua pihak dalam menekan angka stun­ting. Untuk itu dia memuji peran PT Semen Pa­dang yang memberikan perhatian serius dalam penanganan stunting.

“Kepedulian ke sesama harus ditingkatkan. Stunting ini akan jadi masalah bukan sekarang tapi 10-20 tahun yang akan datang. Stunting wajib kita tangani untuk menatap Indonesia emas 2045,” terangnya

Perhatian serius yang sudah ditunjukkan PT Semen Padang, kata Andree Algamar, harus jadi motivasi tambahan untuk jajarannya dalam melakukan penanganan stunting.

“PT Semen Padang su­dah konsisten, kita harus lebih konsisten. Data anak stunting itu harus by name by address ada di meja lurah,” tegasnya

Dia pun berbagi pengalaman terkait pengalamannya saat melakukan penanganan stunting di wilayah Pondok, ketika dirinya masih menjabat sebagai Lurah Kampung Pondok.

“Waktu saya lurah, ka­mi bagi-bagi makanan tam­bahan untuk bayi keluarga miskin di wilayah kami itu. Tidak hanya membagikan makanan tambahan, kami juga melakukan pe­nge­cekan langsung ke la­pangan untuk memastikan bahwa makanan tambahan itu diberikan kepada anak,” terangnya

Semetara Kepala Unit CSR PT Semen Padang Dedi M Siddiq mengatakan bahwa stunting ancaman serius dan butuh kolaborasi semua pihak untuk mengentaskan.

“Dengan kolaborasi ini kita berharap dapat mengakselerasi permasalahan gizi buruk di ring 1 PT Semen Padang (Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, dan Pauh). Angja wisuda stunting di 3 kecamatan ini jauh lebih tinggi dari target nasional, capaian kita 18-25 persen dari total kejadian. Kalau target nasional itu 14 persen,” katanya.

Kegiatan yang merupakan bagian dari program anak stunting Semen Pa­dang (PASS) tahun 2024 di­gelar selama dua hari, Selasa (21/05/2024) sampai Rabu (22/05/2024) itu diikuti kader pendamping stunting dari tiga kecamatan itu. Di kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan bantuan anak stunting dari PT Semen Padang senilai Rp150 juta untuk Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, dan Pauh. (rel)

Exit mobile version