PADANG, METRO–Kawasan Sitinjau Lauik, Kecamatan Lubukkilangan, Kota Padang, kembali dihantam longsor akibat hujan deras, Jumat (17/5) sekitar pukul 14.00 WIB. Akibatnya akses jalan utama penghubung Kota Padang-Kabupaten Solok itu sempat macet total dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Bahkan, satu unit truk yang melintas nyaris tertimbun saat material longsor berjatuhan dari pinggir bukit. Namun sopir truk melihat instruksi pengatur jalan agar lebih cepat, sehingga bisa lolos dari bencana tanah longsor itu.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak seseorang menggunakan jas hujan berteriak sembari memperingati sopir truk yang hendak melintas. Berbarengan dengan itu, material longsor yang berjatuhan nyaris menimpa truk berwarna biru-putih tersebut.
Informasi yang dihimpun dari seorang Youtuber Sitinjau Lauik bernama Bintang (48), membenarkan musibah longsor yang kembali menerjang kawasan Sitinjau Lauik. Saat peristiwa tersebut katanya satu unit truk yang melintas nyaris tertimbun material longsor.
“Benar bang. Ahamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun longsor nyaris mengenai mobil tangki yang sedang lewat di lokasi,” ujar Bintang.
Ia mengatakan, longsor itu tepatnya terjadi di Kelok Banto, Panorama II, Sitinjau Lauik yang tidak jauh dari lokasi titik longsor menyebabkan dua orang meninggal dunia beberapa hari lalu.
“Titik longsor saat ini tidak jauh dari lokasi longsor beberapa hari lalu yang menyebabkan dua mobil tertimbun dan dua orang meninggal dunia,” ungkapnya.
Setelah kejadian, akses jalan pun ditutup mulai pukul 14.00 WIB dan langsung dilakukan proses pembersihan. Pada pukul 17.00 WIB, akhirnya akses jalan Padang-Solok, kembali dibuka.
“Tadi sekitar pukul 17.00 WIB dibuka lagi. Tapi saat itu masih buka tutup. Sekitar pukul 20.00 WIB baru kondisi lancar,” kata Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Nur Setiawan.
Kombes Pol Dwi mengatakan kondisi kawasan Sitinjau Lauik memang rawan longsor sehingga diminta pengendara agar berhati-hati.
“Kita imbau pengendara berhati-hati terutama saat hujan sebab rawan longsor,” kata Kombes Pol Dwi.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.1 Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumbar Nafdi menyebutkan setelah mendapatkan laporan longsor, langsung menurunkan alat berat ke lokasi.
“Sekitar jam 14.00 WIB kami dapat laporan longsor dan kemudian langsung menurunkan alat berat ke lokasi,” kata Nafdi.
Jalan Padang-Solok merupakan jalan nasional yang kewenangannya ada di BPJN Sumbar. Menurut Nafdi, alat berat yang diturunkan berjenis loader karena dilaporkan longsor disertai batu besar menerpa badan jalan.
“Sekitar pukul 17.00 WIB batu besar dan material longsor lainnya dapat disingkirkan ke tepi jalan sehingga akses jalan bisa terbuka kembali,” kata Nafdi
Nafdi mengatakan setelah berhasil menyingkirkan batu besar itu, besok direncanakan memecah batu tersebut. “Tadi baru disingkirkan ke tepi jalan. Besok akan kita hancurkan,” jelas Nafdi. (brm)