PADANG, METRO–Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui jumlah korban jiwa akibat banjir bandang lahar dingin yang melanda empat daerah di Sumatra Barat (Sumbar) pada, Sabtu (11/5) lalu. Per Senin (13/5) pukul 13.00 WIB, sudah 44 orang ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, korban jiwa yang sudah berhasil dievakuasi ini sebanyak 44 korban. Jumlah itu bertambah 1 korban jiwa dari data sebelumnya, setelah tim pencarian gabungan menemukan satu jasad warga di wilayah Kabupaten Agam.
“Tadi kami menerima pesan singkat dari Agam bahwa ditemukan kembali satu korban dalam kondisi meninggal. Ini masih dalam proses identifikasi nanti akan kita update setelah tim menutup pencarian hari ini,” ujar Abdul dalam konferensi pers secara daring, Senin (13/5).
Menurut Agam, satu korban meninggal itu tidak termasuk dalam data tiga orang hilang di Kabupaten Agam, yang kini masih dalam proses pencarian. Berdasarkan data yang diterima BNPB, jumlah korban hilang saat ini masih 15 orang. Sebanyak 12 di Kabupaten Tanahdatar dan tiga orang di Kabupaten Agam.
“Data sebelumnya, di Agam ada tiga korban hilang, tetapi di luar korban hilang ini ditemukan lagi jenazah. Sehingga korban yang masih dinyatakan hilang jumlahnya tetap 15 orang lagi,” kata Abdul.
Abdul merincikan, 19 orang meninggal dari Kabupaten Agam, 14 orang meninggal dari Kabupaten Tanahdatar, 2 orang meninggal dunia dari Padangpanjang, 1 orang meninggal dunia dari Kota Padang, dan 8 orang meninggal dari Padangpariaman.
“Selain korban jiwa, sebanyak 71 rumah tersapu bersih atau hilang sekali akibat banjir bandang. 125 rumah rusak sedang dan 32 rumah rusak ringan. Ini termasuk bencana hidrometrologi dengan korban jiwa paling banyak,” ungkapnya.
Selain itu, kata Abdul, wilayah terdampak akibat banjir bandang pun meluas menjadi enam kecamatan dari sebelumnya hanya tiga kecamatan. Kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Sungai Pua di kelurahan Pasar Usang dan Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Canduang, Nagari Koto Bukik Batabuah, Kecamatan IV Koto, Nagari Koto Tuo, serta Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Malalak, dan Kecamatan Palembayan.
“Wilayah Agam, Padangpanjang hingga Tanahdatar dan Padangpariaman menjadi wilayah yang paling terdampak. Sebab, wilayah administrasinya dekat-dekatan bersebelahan, dan dialiri oleh sungai yang dilalui oleh alur-alur banjir lahar dingin dan relatif juga mengalir di Agam, Tanahdatar, Padangpanjang,” katanya.
Ribuan Warga Mengungsi
Sebanyak 3.198 warga harus mengungsi akibat bencana banjir bandang lahar dingin yang menerjang 4 kabupaten/kota di wilayah Sumbar. Keempat wilayah yang terdampak, yaitu Kabupaten Agam, Padang Panjang, Padangpariaman, dan Tanahdarat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, ribuan warga yang mengungsi itu dari Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Menurutnya, jumlah pengungsi di Kabupaten Agam sebanyak 1.159 jiwa dan di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 2.039 jiwa.
Selain itu, setelah banjir bandang melanda beberapa wilayah di Sumbar, BNPB mengingatkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi diprediksi akan berlangsung hingga 20 Mei 2024.
“Prediksi untuk intensitas hujan sampai tanggal 18, 15, dan 16 itu cukup intens di Sumatera Barat. Jadi teman-teman di Sumatera Barat, 14, 15 secara umum sampai tanggal 20 seminggu ke depan benar-benar harus meningkatkan waspada,” ujar Abdul. (pry/rmd/ant)