Selain itu, kata Abdul, wilayah terdampak akibat banjir bandang pun meluas menjadi enam kecamatan dari sebelumnya hanya tiga kecamatan. Kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Sungai Pua di kelurahan Pasar Usang dan Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Canduang, Nagari Koto Bukik Batabuah, Kecamatan IV Koto, Nagari Koto Tuo, serta Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Malalak, dan Kecamatan Palembayan.
“Wilayah Agam, Padangpanjang hingga Tanahdatar dan Padangpariaman menjadi wilayah yang paling terdampak. Sebab, wilayah administrasinya dekat-dekatan bersebelahan, dan dialiri oleh sungai yang dilalui oleh alur-alur banjir lahar dingin dan relatif juga mengalir di Agam, Tanahdatar, Padangpanjang,” katanya.
Ribuan Warga Mengungsi
Sebanyak 3.198 warga harus mengungsi akibat bencana banjir bandang lahar dingin yang menerjang 4 kabupaten/kota di wilayah Sumbar. Keempat wilayah yang terdampak, yaitu Kabupaten Agam, Padang Panjang, Padangpariaman, dan Tanahdarat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, ribuan warga yang mengungsi itu dari Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Menurutnya, jumlah pengungsi di Kabupaten Agam sebanyak 1.159 jiwa dan di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 2.039 jiwa.
Selain itu, setelah banjir bandang melanda beberapa wilayah di Sumbar, BNPB mengingatkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi diprediksi akan berlangsung hingga 20 Mei 2024.
“Prediksi untuk intensitas hujan sampai tanggal 18, 15, dan 16 itu cukup intens di Sumatera Barat. Jadi teman-teman di Sumatera Barat, 14, 15 secara umum sampai tanggal 20 seminggu ke depan benar-benar harus meningkatkan waspada,” ujar Abdul. (pry/rmd/ant)