Dia mengatakan tidak akan mengkonfirmasi apapun terkait video kasus pencurian yang viral beberapa waktu lalu, dan menyuruh masa aksi untuk pulang.
“Saya tidak akan mengkonfirmasikan apapun, saya harap teman-teman tidak bertindak anarkis dan kalian boleh pulang,” katanya, dan langsung beranjak masuk kembali ke dalam klinik tersebut.
Aksi demo pun beranjak ke Mapolresta Padang, disana massa aksi meminta pihak berwajib untuk memproses hukum penyebar konten atau video hoax tersebut.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta, Kompol Dedy Ardiansyah Putra mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan resmi terkait kasus tersebut pada 2 Mei lalu.
“Proses sudah berjalan, kemudian pada Selasa (7/5), akan dilakukan proses pemeriksaan dari pihak manajemen Klinik Athena, mulai dari GM, dokter Fifi, serta saudara Kendi yang kita imbau untuk mengklarifikasi tentang isu yang viral di medsos,” tegas Kompol Dedy.
Selain itu, Kompol Dedy juga kecewa dengan pelaku pencurian tersebut, karena menuduh anggota polisi melakukan aksi kekerasan dalam melakukan pemeriksaan terhadapnya saat di interogasi.
“Kalau memang mendapat kekerasan dari anggota kami saat dilakukan pemeriksaan, kami meminta untuk datang kepada kami untuk mengklarifikasi, bukan dengan cara menyebarkan hoax di sosial media. Kalau memang terbukti, kami juga akan tindak anggota kami sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku,” tukasnya.
Kompol Dedy mengatakan, berdasarkan hasil tes Rontgen dada Sdr. Kendi di Rumah Sakit Semen Padang Hospital, ternyata tulang rusuk di bagian dada yang bersangkutan tidak ada masalah apapun, dan dalam keadaan baik. (brm)