“Profesor Unand juga akan berkegiatan akademik di universitas ternama di luar negeri dengan tujuan agar profesor kita dapat menambah ilmu, dan juga dapat merealisasikan kerjasama di bidang akademik,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Gubernur Mahyeldi menyebut, dirinya senang jika menerima kritikan dari akademisi Unand. Karena menurutnya kritikan yang di sampaikan pihak Unand adalah kritik yang membangun dan menawarkan sebuah solusi atas kritik tersebut.
“Kritikan yang disampaikan insan Unand sungguh berbeda dengan kritikan pihak lain. Karena, kritikan yang datang ke saya itu disertai dengan solusi. Kalau pihak lain yang menyampaikan kritik, saat ditanyakan apa solusinya, maka dia akan menyebut itu bukan urusannya, melainkan urusan gubernur,” ungkap Gubernur Mahyeldi.
Gubernur juga mengucapkan permohonan maaf terlebih saat masih berada di momentum lebaran ini.
Dalam kesempatan tersebut, turut memberikan sambutan secara virtual ketua Majelis Wali Amanah (MWA) Unand, Wahyu Sakti Trenggono, serta turut hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar yang memberikan tausyiah. (brm)