Asyik Balapan Liar di Balaikota, 11 Remaja dan 6 Motor Diamankan

HUKUMAN HORMAT DAN SHALAT— Belasan remaja, dan dua diantaranya gadis remaja putri berhasil diamankan petugas Satpol PP saat asyik balapan liar di kawasan Kompleks Perkantoran Balaikota Padang, Rabu (19/3) malam. Remaja yang masih berstatus pelajar ini diberi hukuman hormat dan shalat Isya berjamaah.

TAN MALAKA, METRO–Kompleks Perkantoran Balaikota Padang di Kelurahan Aie Pacah, Kecamatan Kototangah, kini kerap menjadi “sirkuit” yang candu bagi anak muda. Sudah berulang kali petugas penegak perda Satpol PP melakukan razia dan mengamankan remaja yang tengah balap liar.

Rabu (20/3) malam, belasan remaja beserta sepeda motornya diamankan Satpol PP Kota Padang. Aksi remaja ini sudah meresahkan dan mengganggu kenyamanan warga yang tengah menjalankan ibadah puasa. Selain itu, aksi balap liar bisa memicu terjadinya tawuran.

“Aksi remaja ini telah meresahkan dan mengganggu warga sekitar yang tengah menjalankan ibadah shalat tarawih. Usai mendapat laporan, petugas langsung ke lokasi dan mengamankan 11 orang remaja dan enam unit sepeda motor,” ungkap Kasat Pol PP Padang Chandra Eka Putra..

Dia menjelaskan, bahwa personelnya telah hampir setiap hari melakukan pengawasan di lokasi tersebut, karena sering dijadikan arena balap liar. “Hampir setiap hari kita lakukan pengawasan di lokasi ini, bahkan sudah sering ditertibkan, namun banyak diantara mereka yang masih membandel,” jelas Chandra.

Setelah motornya ditertibkan, mereka langsung diamankan petugas ke Mako Satpol PP di Jalan Tan Malaka, untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut. Di Mako, para remaja dihukum hormat bendera, serta diminta untuk melakukan shalat Isya berjamaah di mushala milik Satpol PP Padang tersebut.

Dijelaskan Chandra, ketika diperiksa, remaja ini masih bersttaus pelajar sekolah. Sehingga pihak Satpol PP langsung melakukan koordinasi dengan pihak sekolah. Sedangkan untuk motor yang diamankan, Satpol PP akan menyerahkannya ke Polsek Koto Tangah.

“Mirisnya dari 11 orang remaja tersebut, terdapa dua orang adalah perempuan. Mereka ada yang pelajar dan sudah kita koordinasikan dengan Dinas Pendidikan,” jelas Chandra. (brm)

Exit mobile version