SUDIRMAN, METRO–Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Padang memastikan tidak ada KTP ganda yang beredar di tengah masyarakat saat ini. Hal itu karena pencetakan KTP telah melalui prosedur yang berlaku secara online.
”Kita bisa pastikan tidak ada KTP ganda yang beredar. Karena untuk sekarang kita hanya mengeluarkan dan memakai KTP elektronik,” ujar Wedistar, Kamis (1/10).
Menurut Wedistar, kemungkinan KTP ganda beredar di Padang sangat tipis. Hal itu disebabkan karena Disdukcapil Padang sudah menerapkan pencetakan KTP sesuai regulasi.
Dia mencontohkan, ketika terjadi kekosongan blangko beberapa bulan lalu, Disdukcapil mensiasati dengan mengeluarkan surat keterangan, bukan mencetak KTP baru secara serampangan. Selain itu, sejak 31 Desember 2014, Disdukcapil tak lagi mengeluarkan KTP manual.
Dan, secara bertahap KTP manual itu sudah ditarik seiring dengan pendistribusian KTP elektronik. Kalaupun masih ada yang beredar di masyarakat, KTP itu tak akan berlaku lagi. Karena semua kantor pemerintah, BUMN dan swasta sudah memakai standar e-KTP.
”Celah KTP ganda sangat kecil. Semua lembaga sekarang mensyaratkan memakai e-KTP. Jadi yang manual tidak akan dipakai,” sebut Wedistar.
Saat ini, jumlah warga Kota Padang sesuai dengan data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) mencapai 873.086. Dari angka tersebut, jumlah wajib KTP adalah sebanyak 664.727 orang. Sampai saat ini e-KTP yang sudah dicetak dan beredar sebanyak 554.495 lembar. Sementara warga yang sudah melakukan perekaman adalah sebanyak 565.365.
Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, data penduduk yang valid sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk untuk menjamin hak pilih masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2015.
Karena itu Kemendagri lewat Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, kata Tjahjo, setiap saat memerbaharui data kependudukan. Karena setiap hari pasti ada perubahan. Baik karena kematian, perubahan status dari PNS menjadi pensiunan, pindah domisili dan sejumlah hal lainnya.
Sementara itu ditanya terkait adanya penduduk yang memiliki KTP ganda, Tjahjo mengakui sampai saat ini jumlahnya telah berkurang jauh. Namun masih terdapat sekitar satu juta data ganda.
”?KTP tinggal satu juta yang data ganda. Ini akan kita cut (pangkas,red). Anda kan tahu selama ini banyak penduduk Indonesia memiliki KTP ganda. Saya dulu punya dua KTP. Nah dengan KTP elektronik, maka otomatis batal. Yang satu juta akan terus diupdate. Target 2016 total sudah selesai,” ujarnya.
Tjahjo juga menargetkan dua tahun ke depan semua penduduk Indonesia sudah memiliki akta kelahiran. ”Kalau sudah dilakukan perbankan akan aman, kepolisian aman, asuransi aman, kartu sehat, kartu imigrasi akan aman. Tidak mungkin anda wartawan merangkap di dua meja, walaupun di dua media pakai nama alias, tetapi dari sidik jari akan ketahuan,” ujar Tjahjo. (tin)