Gubernur Mahyeldi Cek Ketersediaan Gudang Bulog Sumbar, Stok Beras Aman tapi Harga kok Mahal…, Pemerintah Gelontorkan 5.000-6.000 Ton Beras SPHP

CEK GUDANG BULOG – Gubernur Mahyeldi Ansharullah, melakukan pengecekan ketersediaan stok cadangan beras Sumbar di gudang Bulog Sumbar, Kota Padang. Gubernur mengeklaim, stok beras Sumbar aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.

ST SYAHRIR, METRO–Gubernur Mahyeldi An­sha­rullah, memastikan ketersediaan stok beras untuk memenuhi kebu­tuhan masyarakat Sumbar sela­ma momentum Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah. Kepastian itu disampaikan Gubernur usai mengecek ketersediaan stok cadangan beras Sumbar di gu­dang Bulog Sumbar, Kota Padang, Selasa (5/3).

“Alhamdulillah, kita ke gudang Bulog di Kota Pa­dang untuk me­mastikan cukupnya stok beras untuk memenuhi kebutuhan ma­syarakat selama Rama­dhan dan Idul Fitri. Jadi, jika ada informasi yang me­nyebutkan Sumbar keku­rangan stok beras, dapat kami pastikan informasi itu tidak benar,” ujar Guber­nur Mah­yeldi didampingi Pe­mimpin Wilayah Perum Bulog Sumbar Sri Muniati.

Gubernur menye­but­kan, berdasarkan infor­masi dari Bulog Sumbar, posisi stok operasional beras Bulog di Sumbar saat ini berada di angka 17.197 ton, yang saat ini telah tersedia di 18 unit gudang milik Bulog di seluruh Sum­bar. Selain itu, juga ter­dapat stok Persediaan Da­lam Perjalanan (PDP) se­jumlah total 18.753 ton.

“Kita berharap lebih banyak pedagang, kope­rasi, atau ritel modern yang bekerja sama dengan Bulog untuk menyalurkan beras jenis SPHP tersebut. Mudah-mudahan dengan percepatan-percepatan penyaluran yang dilaku­kan, maka akan meng­hadirkan kenyamanan di tengah masyarakat yang khawatir Sumbar akan ke­kurangan stok beras,” ucap Gubernur lagi.

Ada pun beras pro­duk­si Sumbar, sambung Gu­ber­nur, adalah jenis beras premium yang memang tidak termasuk ke dalam beras yang harganya di­ken­dali­kan. Oleh karena itu, Pem­prov Sumbar ber­sa­ma Bu­log melakukan perce­patan penyaluran beras SPHP, yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum dengan harga yang lebih murah, serta kualitas yang tidak kalah bagus ketim­bang be­ras premium.

“Harga beras SPHP ini jelas, Rp11.500 per kilogram dan tidak bisa dijual dengan harga di atas itu. Jika ada yang menjual de­ngan harga di atas itu, maka itu termasuk pelang­garan. Langkah memacu penyaluran beras SPHP ini kita lakukan untuk men­stabilkan harga. Sehingga, warga punya pilihan. Selain beras, kita juga mengecek keterse­diaan stok gula, minyak, dan terigu di Gu­dang Bu­log,” kata Gubernur lagi.

Di sisi lain, Pimwil Pe­rum Bulog Sumbar, Sri Mu­niati menerangkan bahwa pada Maret 2024, pihaknya akan memacu penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Hal itu sangat di­mungkinkan mengingat stok cadangan beras di Bulog Wilayah Sumbar sudah semakin kuat.

“Kita mengupayakan untuk menggelontorkan 5 sampai 6 ribu ton pada Maret ini. Untuk penyalu­rannya, kita sampai saat ini masuk ke 29 pasar tradi­sional, 15 ritel moden yang bekerja sama, dan ada mitra binaan kita sekaligus pengecer yang jumlahnya lebih dari 400 orang. Di samping itu, kita selalu siap untuk bekerja sama de­ngan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan operasi pasar,” ucap Sri Muniati.

Seperti diketahui, sejak awal tahun harga beras makin naik saja di pasaran. Sudah sejak beberapa bu­lan terakhir, harga beras tak kunjung turun, malah makin melangit. Warga yang merasa dirugikan atas kenaikan harga beras yang makin hari makin mahal dan sulit dijangkau.

Harga beras di Kota Padang terus  mengalami kenaikan sejak beberapa pekan terakhir. Untuk be­ras ukuran karung 10 kilogram, rata-rata mengalami ke­naikan Rp5.000 dari biasanya.

Rudi, pedagang beras di Ulak Karang, mengaku, jika harga beras menga­lami kenaikan untuk semua jenis, mulai dari IR 42, beras Solok, beras Sokan, Sokan Super, Anak Daro, beras Bukittinggi dan lainnya.

“Untuk beras Sokan biasa, sekarang dijual Rp165. 000 untuk karung 10 kilogram. Biasanya Rp160.000, dan harga itu juga sudah naik atau lebih mahal dari tahun 2023 lalu,” sebut Rudi.

Sedangkan untuk be­ras Sokan Super, pe­dagang ada yang men­jual Rp175. 000 hingga Rp180.000 per karung 10 kilogram. Aki­batnya, Rudi mengaku, ba­nyak pembeli yang ‘terce­kik’ saat mengetahui harga beras makin melangit.

“Harga beras ini se­benarnya tidak pernah turun lagi sejak 2023 lalu. Malah terus naik. Untuk stok sendiri, masih aman,” pungkas Rudi. (fan/brm)

Exit mobile version