“Kita mengupayakan untuk menggelontorkan 5 sampai 6 ribu ton pada Maret ini. Untuk penyalurannya, kita sampai saat ini masuk ke 29 pasar tradisional, 15 ritel moden yang bekerja sama, dan ada mitra binaan kita sekaligus pengecer yang jumlahnya lebih dari 400 orang. Di samping itu, kita selalu siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan operasi pasar,” ucap Sri Muniati.
Seperti diketahui, sejak awal tahun harga beras makin naik saja di pasaran. Sudah sejak beberapa bulan terakhir, harga beras tak kunjung turun, malah makin melangit. Warga yang merasa dirugikan atas kenaikan harga beras yang makin hari makin mahal dan sulit dijangkau.
Harga beras di Kota Padang terus mengalami kenaikan sejak beberapa pekan terakhir. Untuk beras ukuran karung 10 kilogram, rata-rata mengalami kenaikan Rp5.000 dari biasanya.
Rudi, pedagang beras di Ulak Karang, mengaku, jika harga beras mengalami kenaikan untuk semua jenis, mulai dari IR 42, beras Solok, beras Sokan, Sokan Super, Anak Daro, beras Bukittinggi dan lainnya.
“Untuk beras Sokan biasa, sekarang dijual Rp165. 000 untuk karung 10 kilogram. Biasanya Rp160.000, dan harga itu juga sudah naik atau lebih mahal dari tahun 2023 lalu,” sebut Rudi.
Sedangkan untuk beras Sokan Super, pedagang ada yang menjual Rp175. 000 hingga Rp180.000 per karung 10 kilogram. Akibatnya, Rudi mengaku, banyak pembeli yang ‘tercekik’ saat mengetahui harga beras makin melangit.
“Harga beras ini sebenarnya tidak pernah turun lagi sejak 2023 lalu. Malah terus naik. Untuk stok sendiri, masih aman,” pungkas Rudi. (fan/brm)